Harianjogja.com / Lugas Subarkah / Chelin Indra Sushmita | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Kawasan wisata Malioboro Jogja. (Liputan6.com)
Solopos.com, JOGJA – Uji coba kawasan pedestrian dan rekayasa lalu lintas giratori di jalan sekitar Malioboro Jogja sudah dimulai Selasa (3/11/2020). Dengan berbagai uji cob aini, diharapkan masyarakat dan wisatawan terbiasa berjalan kaki saat memasuki lingkungan Malioboro.
Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur DIY, Selasa (3/11/2020). “Kalau mau saya masuk Malioboro dan lingkungannya jalan. Kita pergi ke luar negeri juga jalan kok,” ungkapnya.
Awas! 11 Kecamatan di Grobogan Rawan Bencana Tanah Longsor
Persoalannya kata dia, masyarakat dalam hal ini pelaku wisata, inginnya mengantar wisatawan hingga ke depan pintu lokasi tujuan. Hal ini menjadi kesulitan saat diterapkan kebijakan pedestrian di kawasan Malioboro Jogja.
“Artinya kita kan kesulitan. Mestinya tidak seperti itu,” katanya.
Diduga Gelandangan, Ibu-Ibu Mager di Jembatan Mungkung Sragen Diangkut Satpol PP
Terkait kekhawatiran pedagang di Malioboro akan menurunya pemasukan, pihaknya berusaha mencarikan solusi. Salah satunya dengan pemanfaatan hotel Mutiara yang telah diambil alih oleh Pemda DIY untuk display Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pariwisata.
“Nanti kamia carikan way out, makanya kita bicara pengosongan hotel Mutiara. Ini jadi pilihan-pilihan, bagaimana dia tidak lepas dari Malioboro tapi juga bagaimana kehidupan masyarakat atau PKL lebih baik. Istilah saya perlu naik kelas,” ungkapnya.
Dihantui Mimpi Buruk, Pria di Jepara Nekat Terjun ke Sumur
Seperti diketahui, kawasan Malioboro seolah menjadi ikon wisata di Kota Jogja. Setiap hari banyak wisatawan bertandang ke sana yang membuat jalanan di Malioboro padat bahkan macet.