News
Selasa, 14 Februari 2012 - 17:18 WIB

SUKU BUNGA: Bunga Turun, KUR 2012 Bisa Tembus Rp30 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TARGET KREDIT -- Seorang pengrajin sandal kulit sapi di Gandekan, Jebres, Solo tengah menggarap pesanan beberapa waktu lalu. Sektor UMKM menjadi target utama penyaluran KUR yang diharapkan makin terjangkau dengan sudah turunnya BI rate. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO — Suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dipastikan turun. Semula bunga KUR ditetapkan 14% efektif untuk KUR ritel dan 22% efektif bagi KUR mikro, kini bunga dipatok 12%-13% efektif dan 20-21% efektif. Walau hanya turun tipis 1%-2%, banyak pihak percaya penyaluran KUR 2012 akan meningkat tajam.

TARGET KREDIT -- Seorang pengrajin sandal kulit sapi di Gandekan, Jebres, Solo tengah menggarap pesanan beberapa waktu lalu. Sektor UMKM menjadi target utama penyaluran KUR yang diharapkan makin terjangkau dengan sudah turunnya BI rate. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Kepala Bidang (Kabid) Restrukturisasi Pendanaan Kementerian Koperasi dan UMKM, Muhammad Hasyim, saat ditemui wartawan di sela-sela menjadi narasumber sosialisasi KUR di Hotel Grand Setia Kawan Solo, Selasa (14/2/2012), mengatakan keputusan bunga KUR turun telah ditetapkan pertengahan Januari. Dalam ketetapan tersebut dipastikan bunga KUR akan turun 1%-2%. “Tentu saja pemerintah juga merespons keadaan. Kalau BI rate rendah, tentu bunga KUR mengikuti. Perubahan bunga ini akan segera diterapkan. Tapi pastinya kapan, kami masih menunggu,” terang Hasyim.

Penurunan bunga KUR diimbangi kenaikan target penyaluran KUR. Menurut Hasyim, sebenarnya pemerintah hanya mematok target penyaluran KUR Rp20 triliun/tahun selama 2010-2014. Namun, melihat antusiasme masyarakat dan kesiapan bank, ternyata di 2011 penyaluran KUR bisa tembus Rp29 triliun. Lantara itu, di 2012, pemerintah memasang target KUR tersalur mencapai Rp30 triliun.

“Memang 2010 sempat tidak terpenuhi. Waktu itu penyaluran hanya Rp17,2 triliun. Tapi setahun terakhir trennya bagus.” Terkait hal itu, dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan mendapatkan pinjaman melalui KUR dengan sebaik-baiknya. Masyarakat, sambungnya, juga perlu tahu bahwa KUR bisa teralisasi tanpa agunan. Pasalnya, pemerintah telah meneken kesepakatan dengan bank untuk tidak menolak permohonan KUR sepanjang kelayakan usaha pemohon dinilai baik.

Advertisement

Dia menegaskan, diterima atau tidaknya permohonan KUR tidak bergantung pada besarnya agunan melainkan kelayakan usaha. Kecuali, Hasyim menambahkan, untuk pengajuan KUR lebih dari Rp20 juta, pihaknya menyerahkan manajemennya pada perbankan. “Kalau nilainya tinggi memang itu terserah bank karena berkaitan dengan risiko. Pemerintah tidak bisa ikut campur terlalu jauh,” tandas dia. Acara sosialisasi KUR selain dihadiri pihak kementerian, Dinas Koperasi & UMKM Solo, perwakilan perbanakan juga puluhan UMKM dan koperasi se-Solo.

Sementara itu, salah satu bank penyalur KUR, BRI, juga memiliki prediksi positif terhadap pertumbuhan KUR 2012. Memang, sejauh ini, bank tersebut belum memberlakukan penurunan bunga KUR. Namun, melihat pergerakan BI rate, penurunan suku bunga tidak bisa dihindari. Asisten Manager BRI Cabang Solo Slamet Riyadi, Siswantoro, mengatakan dengan skema bunga KUR lama, debitur sudah mendapatkan bunga ringan, yakni hanya 14% efektif atau setara flat 1,025%/bulan.

“Dengan penurunan bunga KUR akibat BI rate turun, realisasi KUR bisa lebih tinggi lagi. Saat ini saja, dengan bunga 14% efektif, rata-rata realisasi KUR per tahun bisa naik 20%,” beber dia. Lebih jauh, Siswantoro memastikan BRI akan berupaya mempertahankan posisi sebagai bank penyalur KUR terbesar. Di Soloraya, BRI memiliki pegawai khusus untuk mengelola KUR, dinamakan mantri KUR. Jika akhir 2011 hanya ada 13 mantri KUR, maka 2012 pihaknya berharap bisa menambah mantri KUR sampai dua kali lipat atau menjadi 26 pegawai.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif