Pasar penerbangan yang terus berkembang khususnya di rute-rute jarak pendek dan menengah membuat banyak pabrik pesawat yang tak mau kehilangan peluang mengisi ceruk ini. Salah satunya adalah Sukhoi yang selama ini lebih dikenal dengan produk pesawat tempur dan pesawat ringan untuk aerobatik dan olahraga udara.

Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) menjadi pesawat penumpang sipil pertama yang diproduksi pabrik ini. Dengan daya jangkau antara 2.900 km hingga 4.500 km, pesawat berkapasitas 75-95 penumpang ini bersaing dengan pesawat tipe serupa dari negara Barat seperti Embraer seri E dari Brazil dan Bombardier CRJ dari Kanada.

Perancangan dan pengembangannya dimulai tahun 2000 dengan melibatkan mitra dari Barat yaitu Boeing. Pesawat ini akhirnya resmi diuji terbang perdana pada 19 Mei 2008. Saat pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2009, Malev Hungarian Airlines menyatakan bakal membeli 30 Superjet ini.

Selanjutnya, Armavia dari Armenia menjadi maskapai penerbangan pertama yang mengoperasikan pesawat ini dengan menerima dua pesawat pertama. Menyusul maskapai penerbangan nasional Rusia, Aeroflot, yang memesan 30 pesawat dengan opsi tambahan 15 lagi.

Dua maskapai Indonesia juga meminati pesawat ini. Salah satunya adalah PT Sky Aviation yang telah meneken kontrak pembelian 12 pesawat itu bersama Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) selaku produsen. Kontrak ini diteken tanggal 16 Agustus 2011.

Seperti disebutkan dalam situs Sky Aviation, pembelian 12 pesawat SSJ 100, akan memperkuat PT Sky Aviation untuk melayani rute-rute baru. Pesawat pertama SSJ 100 dengan kapasistas 87 dan 98 tempat duduk dijadwalkan akan tiba di Indonesia bulan Agustus 2012, Sky Aviation juga merupakan pengguna pesawat SSJ 100 pertama di kawasan Asia Pasifik.

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif