News
Rabu, 12 Agustus 2015 - 14:01 WIB

SUAP DWELLING TIME : Polisi Endus Kartel Garam Impor Gentayangan di Kementerian

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok Jakarta (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Suap dwelling time memunculkan dugaan kasus baru. Polda Metro Jaya kini mengendus kartel impor garam di Kemenperin atau Kemendag.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian mengatakan dugaan permainan kartel impor garam konsumsi kemungkinan terjadi di Kementerian Perindustrian atau Kementerian Perdagangan.

Advertisement

Penyelidikan kasus tersebut merupakan pengembangan dari penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi dwelling time yang menyeret importir garam. “Kita penyelidikan apakah dugaan pidana kuotanya [garam] berlebih. Kalau tidak berlebih, kenapa begitu? apakah ada yang bermain izin atau rekomendasi,” kata Tito saat ditemui di PTIK, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Tito menuturkan Kemenperin itu memberikan rekomendasi impor garam, sedangkan Kemendag memberikan izin. “Kemenperin [Kementerian Perindustrian] itu berikan rekomendasi garam, surat persetujuan impor diberikan Kementerian Perdagangan,” katanya. “Apakah dua-duanya salah atau salah satu.”

Lebih jauh Tito mengungkapkan saat ini pihaknya tengah menyelidiki dugaan kartel impor garam konsumsi . Selain itu, dugaan juga dapat terjadi dengan mengalihkan impor garam industri ke garam konsumsi tanpa mengganggu kuota.

Advertisement

Sebelumnya, Satgas Polda Metro Jaya menggeledah kantor PT Garindo Sejahtera Abadi di Jl. Perak Barat No. 281, Surabaya, Selasa (11/8/2015), terkait dugaan suap dan gratifikasi dwelling time, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Krishna Murti menambahkan penggeledahan berlangsung sejak pukul 14.30 WIB hingga 18.00 WIB. Tim penyidik memeriksa sejumlah ruangan staf manajemen keuangan dan administrasi untuk mencari dan mengumpulkan bukti-bukti. Polisi juga sudah menetapkan tersangka berinisial CJ, seorang direktur perusahaan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif