News
Rabu, 21 Maret 2012 - 05:43 WIB

STUDI BANDING: Presiden BEM UNS Tolak Tawaran Kemenpora

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arif Satriantoro (JIBI/SOLOPOS/Adib Muttaqin Asfar)

Arif Satriantoro (JIBI/SOLOPOS/Adib Muttaqin Asfar)

SOLO–Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Arif Satriantoro, 22, menolak tawaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengikuti kegiatan studi banding ke China, Selasa-Kamis (20-29/3/2012).

Advertisement

Ketika ditemui Solopos.com di ruang Humas dan Kerja Sama UNS, Selasa (20/3/2012), Arif mengungkapkan Jumat (16/3/2012) pekan lalu ia ditelepon salah satu pegawai Kemenpora. Ia ditawari untuk mengikuti kegiatan studi banding di China, 20-29 Maret 2012.

Awalnya Arif belum memutuskan untuk ikut kegiatan itu atau tidak. “Tapi malam harinya saya memberi jawaban, menolak ajakan itu,” ujarnya.

Arif menilai kegiatan itu merupakan salah satu cara pemerintah membungkam mahasiswa secara halus, terkait isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan mulai 1 April.

Advertisement

Analisis itu muncul karena tawaran datang secara tiba-tiba dan kunjungan dilaksanakan pada masa-masa krusial menjelang kenaikan BBM.

“Tawaran serupa untuk mengikuti kunjungan ke luar negeri secara tiba-tiba, pernah ada ketika akan digelar Rakernas mahasiswa di Bandung. Jadi motifnya sama untuk membungkam  mahasiswa. Jika tawaran itu bukan di waktu menjelang kenaikan harga BBM, pasti saya terima,” terangnya.

Bukan hanya Presiden BEM UNS, terangnya, beberapa presiden BEM universitas ternama di Indonesia lainnya juga menolak tawaran tersebut. Yaitu presiden BEM Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif