News
Jumat, 7 Maret 2014 - 17:51 WIB

Ssssh! Harga Cabai Kian Pedas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Kota Klaten menunjukkan cabai rawit yang harganya saat ini meroket hingga Rp62.000/ Kg, Jumat (21/2/2014). Selain cabai rawit, harga sayuran juga melonjak pascahujan abu vulkanis Gunung Kelud. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN — Banyaknya tanaman yang mati akibat cuaca yang buruk membuat harga komoditas cabai terus naik. Hingga Jumat (7/3/2014) ini, harga cabai rawit telah menyentuh Rp80.000/kg.

Data yang dihimpun Solopos.com di sejumlah pasar tradisional di Klaten, dua pekan yang lalu harga cabai rawit Rp65.000/kg. Sepekan kemudian, harga terus merangkak naik hingga mencapai Rp72.000/kg. Kemudian, pada Jumat kemarin harga telah mencapai Rp80.000/kg.

Advertisement

Kenaikan harga cabai rawit yang tidak terkendali tersebut meresahkan pedagang maupun pembeli. Pasalnya, kenaikan harga membuat cabai rawit susah dijangkau oleh masyarakat. Salah satu pedagang di Pasar Gayamprit, Sudarmi, mengaku mengeluh dengan kondisi tersebut. Pasalnya, naiknya harga cabai yang berlipat-lipat membuat omzetnya menurun. “Pembeli yang biasanya beli 1 kmereka pasti mengeluh kok harganya malah terus naik,” jelasya kepada wartawan di lokasi, Jumat.

Salah satu pedagang di Pasar Delanggu, Sri Rezeki, juga mengungkapkan hal yang sama. Mahalnya harga cabai membuat pelanggan mengurangi pembelian. “Kebanyakan pelanggan saya setiap hari adalah pemilik warung makan, sehingga mereka memilih untuk mengurangi pembelian,” paparnya kepada wartawan, Jumat.

Dia memaparkan kenaikan harga cabai itu disebabkan banyaknya tanaman cabai yang gagal panen akibat cuaca buruk. Kondisi tersebut mengakibatkan pasokan cabai dari petani menurun, sehingga membuat harga terus melambung.

Advertisement

Sementara, salah satu pemilik warung sate di Subterminal Karang, Delanggu, Sumarni, 39, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan mahalnya harga cabai tersebut. Dia memilih untuk tidak menaikkan makanan yang dia jual. “Kalau harganya dinaikkan takut pelanggan pada tidak mau membeli. Untuk menyiasatinya ya cabainya dikurangi,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Jumat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif