News
Senin, 1 November 2021 - 09:30 WIB

Solopos Hari Ini: UMP dan UMK Naik Tak Siginifikan

Imam Yuda Saputra  /  Mariyana Ricky P.d  /  Kurniawan  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (1/11/2021).

Solopos.com, SOLO — Serikat pekerja atau buruh berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng tidak menggunakan aturan baku dalam menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2022. Harian Solopos Edisi Senin (1/11/2021) mengusung headline terkait kenaikan UMP dan UMK pada 2022.

UMP dan UMK Naik Tak Signifikan

SEMARANG-Kalangan buruh menginginkan kenaikan upah minimum sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL). Sebaliknya, pengusaha dan pemerintah masih menggunakan pandemi Covid-19 sebagai alasan agar upah tidak naik signifikan.

Advertisement

Di Jateng, serikat pekerja atau buruh berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng tidak menggunakan aturan baku dalam menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2022. Mereka ingin pemerintah memutuskan kenaikan UMP dan UMK 2022 Jawa Tengah sesuai hasil survei KHL.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng, Aulia Hakim, menyebutkan berdasarkan survei KHL yang dilakukan serikat buruh, idealnya UMP dan UMK 2022 di Jateng naik sekitar 10% dibandingkan 2021. Pada tahun lalu, UMP di Jateng 2021 ditetapkan naik sekitar 3,7 % menjadi Rp1.798.979,12. Praktis, jika mengalami kenaikan 10%, UMP Jateng 2022 yang diinginkan buruh senilai Rp1.978.877,032.

Advertisement

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng, Aulia Hakim, menyebutkan berdasarkan survei KHL yang dilakukan serikat buruh, idealnya UMP dan UMK 2022 di Jateng naik sekitar 10% dibandingkan 2021. Pada tahun lalu, UMP di Jateng 2021 ditetapkan naik sekitar 3,7 % menjadi Rp1.798.979,12. Praktis, jika mengalami kenaikan 10%, UMP Jateng 2022 yang diinginkan buruh senilai Rp1.978.877,032.

Baca Juga: Dewan Pengupahan Sukoharjo Punya Waktu Sebulan Tentukan Usulan UMK 2022

“Itu harapan kami [UMP naik 10%]. Kenaikan 10% sesuai dengan survei KHL yang telah kita lakukan, sesuai dengan kebutuhan para buruh, terutama selama masa pandemi ini. Pada masa pandemi ini kan kebutuhan buruh juga mengalami kenaikan, harus beli masker, hand sanitizer, dan juga vitamin. Makanya, kami berharap pemerintah memenuhi tuntutan kami,” ujar Aulia kepada Espos, Rabu (26/10/2021) lalu.

Advertisement

Rektor UNS Minta Maaf

SOLO—Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho, meminta maaf kepada keluarga Gilang Endi Saputra atas insiden maut dalam Diklat Korps Mahasiswa Siaga (KMS) Batalyon 905 Jagal Abilawa. Rektor mendukung segala upaya pengusutan kematian Gilang agar kasus itu menjadi terang benderang.

Hal itu disampaikan Jamal dalam doa bersama peringatan tujuh hari meninggalnya Gilang Endi, Sabtu (30/10/2021). Kegiatan itu digelar secara luring di rumah Gilang di Dayu, Karangpandan, Karanyanyar, serta daring via Zoom.

Baca Juga: Gilang Meninggal saat Ikut Diklat Menwa, Rektor UNS Solo Minta Maaf

Advertisement

Rektor bersama sejumlah pejabat kampus dan civitas akademika UNS mengikuti kegiatan itu via virtual.

“Saya memohon maaf atas kejadian yang menimpa Gilang Endi saat Diklat Resimen Mahasiswa. Semoga almarhum diberi rahmat Tuhan, khusnul khatimah. Keluarga yang ditinggal juga diberi keikhlasan,” ujar Jamal.

Rektor menegaskan kampus tidak memberi toleransi sedikitpun terhadap praktik kekerasan seperti yang terjadi di diklat KMS Batalyon 905 Jagal Abilawa atau Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.

Advertisement

Di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait konsumsi listrik di Soloraya.

Konsumsi Listrik Soloraya Tumbuh

SOLO-Pertumbuhan konsumsi listrik di Soloraya naik tipis dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. PT PLN mencatat sepanjang Januari-September 2021, pemakaian listrik secara umum meningkat 5% year on year (YOY) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Namun, angka itu relatif lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2019. General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengan dan DIY, M Irwansyah Putra, pertumbuhan itu bisa menjadi indikator pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Generasi Pertama Mobil Listrik Toyota BEV Diluncurkan di Jepang

“Pada 2020 lalu, pembatasan dilakukan di mana-mana. Hotel tidak bisa menggelar event. Begitu pula sektor lain. Kemudian pada 2021 ini mulai pelonggaran sehingga konsumsi listrik bergerak naik.”

“Meski konsumsi listrik pada tahun ini naik 5%, namun dibandingkan 2019 masih minus 2%. Sehingga kami berharap sampai desember dan tahun depan terus naik,” kata dia kepada wartawan di Restoran Diamond, Solo, Minggu (31/10/2021).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif