News
Sabtu, 14 Maret 2015 - 09:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Tragis, Ibu Bacok Anak Lalu Terjun ke Sumur

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 14 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan peristiwa tragis di Sragen hingga  penangkapan WNI di Turki.

Solopos.com, SOLO – Sedikitnya 11 orang dari 16 warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di perbatasan Turki-Suriah merupakan anak-anak. Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti menduga kepergian mereka untuk menyusul suaminya yang telah bergabung dengan ISIS.

Advertisement

Pernyataan Komjen Pol. Badrodin Haiti ini menjadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (14/3/2015). Kabar lain datng dari kasus penganiayaan di Boyolali peristiwa tragis ibu membacok anaknya sendiri hingga PDIP Solo boikot Konferda.

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 14 Maret 2015, berikut;

PENANGKAPAN WNI: Anak dan Istri Dikirim ke Suriah

Advertisement

Sedikitnya 11 orang dari 16 warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di perbatasan Turki-Suriah merupakan anak-anak. Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti menduga kepergian mereka untuk menyusul suaminya yang telah bergabung dengan ISIS.

”Kemungkinan begitu, kemungkinan ya. Tapi saya belum bisa memastikan, yang jelas ada satu keluarga itu ada delapan orang, istri dan anak-anaknya,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta, Jumat (13/3).

Berdasarkan informasi, lanjut Badrodin, beberapa dari mereka berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Lalu apa saja modus-modus perekrutan yang digencarkan ISIS sehingga WNI mau bergabung?

”Rekrutmennya yang jelas sampai saat ini belum ada yang terbuka. Tetapi ada yang juga bisa kami deteksi, ada beberapa yang dibiayai oleh satu orang WNI,” ujar calon tunggal Kapolri itu.

Advertisement

Badrodin enggan mengungkapkan identitas satu orang WNI yang menjadi sumber dana dan hingga kini belum tertangkap itu. Polisi kini sedang memburunya. ”Enggak perlu saya jelaskan di sini,” kata Badrodin.

Sebelumnya, ada fakta menarik dari mereka yang gagal terbang ke Suriah dan berniat bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

(Baca Juga: Wakapolri: Ada yang Mendanai WNI ke Suriah Gabung ISIS, Menlu: 16 WNI Dipastikan Menuju Suriah, Pemerintah akan Kirim Tim untuk Cari 16 WNI yang Hilang)

DUGAAN PENGANIAYAAN: Seusai Dipukuli Pacar Adik Ipar, Warga Ampel Meninggal

Advertisement

Seorang warga Dukuh Banyusodo, RT 001/RW 010 Desa Tanduk, Ampel, Boyolali, Slamet Handoko, 74, meninggal dunia Jumat (13/3), diduga akibat dianiaya. Dugaan penganiayaan itu terjadi pada Minggu (8/3) petang di sebuah warung bakso milik Suwardi, 57, di dukuh setempat.

Dari informasi yang dihimpun Espos, Slamet Handoko mengalami luka memar di wajah diduga akibat dipukuli seorang pria asal Mojokerto, Jawa Timur, bernama Heri. Heri disebut-sebut sebagai pacar adik ipar korban bernama Ngatini, yang sudah janda.

Menurut Suwardi, korban sempat ditendang oleh pelaku pada bagian kaki dan dipukul dua kali pada bagian wajah. Setelah memukuli korban, pelaku langsung pergi naik mobil pikap. “Awal kejadiannya kurang tahu persis. Tibatiba saja pria itu [Heri] datang dan menendang Pak Slamet, kemudian memukuli wajah Pak Slamet,” kata Suwardi, saat ditemui Espos, Jumat.

(Baca Juga: Diduga Dipukuli Pacar Adik Ipar, Pria Boyolali Meninggal Dunia)

Advertisement

PERISTIWA TRAGIS: Ibu Bacok Anak Lalu Terjun ke Sumur

Peristiwa tragis terjadi di Sragen. Seorang ibu tega membacok anaknya sendiri. Pelaku diduga mengalami depresi. Berikut laporan wartawan Solopos, Abdul Jalil.

Suara teriakan kesakitan dan minta tolong tiba-tiba memecah malam di RT 028, Dukuh Mojoranu, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jumat (13/3) sekitar pukul 01.30 WIB. Mendengar jeritan yang bersumber dari rumahnya, Wardi, yang saat itu masih mempersiapkan hajatan di rumah tetangganya langsung pulang. Tak lama berselang tetangga mereka juga ikut mengecek di rumah Wardi.

Sesampai di rumah, mereka mendapati istri dan anak Wardi, Suyanti dan Jenifer, bersimbah darah. Teriakan itu bersumber dari suara Jenifer, 15, yang kesakitan. Sekujur badannya penuh luka bacok.

(Baca Juga: Duh, Ibu di Sragen Ini Tega Bacok Anak Kandungnya)

REORGANISASI PARTAI: PDIP Solo Boikot Konferda

Advertisement

DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo memboikot Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) yang menurut rencana digelar Kamis (19/3). Sikap politik tersebut sebagai bentuk protes DPC atas kebijakan DPD yang dinilai melanggar Surat Keputusan (SK) DPP No. 066/2014 dan SK DPP No. 067/2014.

Pernyataan sikap itu semula menjadi sikap pribadi Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, yang disampaikan di hadapan seratusan pengurus anak ranting, ranting, dan pimpinan anak cabang (PAC) di Sekretariat DPC PDIP Brengosan, Solo, Jumat (13/3).

Dalam forum terbuka itu, Rudy, sapaan akrabnya, menyatakan tidak akan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP; tidak akan menghadiri Konferda; menolak jadi Ketua DPC; dan menolak mencalonkan atau dicalonkan sebagai calon wali kota (cawali).

(Baca Juga: Begini Kala Rudy Mengancam Mundur, DPC PDIP Solo Layangkan Surat Penundaan)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif