SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos Jumat Kliwon, 20 Juni 2014
Solopos.com, SOLO – Klarifikasi Wiranto soal surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) jadi berita utama Harian Umum Solopos edisi Jumat Kliwon, 20 Juni 2014. Wiranto menyiratkan mantan Pangkostrad itu diberhentikan secara tidak hormat dari instansi militer pada 1998 karena terkait kasus penculikan aktivis.
Kabar lain datang dari Piala Dunia 2014. Spanyol dengan filosofi sepakbola Tiki-taka dinilai telah habis. La Furia Roja kanda di Piala Dunia 2014 dengan hasil yang sangat mengecewakan.
Berikut rangkuman berita Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (20/6/2014).
PENCULIKAN AKTIVIS: Diserang Wiranto, Prabowo Bungkam
PENCULIKAN AKTIVIS: Diserang Wiranto, Prabowo Bungkam
Mantan Menteri Hankam sekaligus Panglima ABRI, Wiranto, buka-bukaan tentang surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisi rekomendasi pemberhentian Prabowo Subianto dari militer.
Wiranto menyiratkan mantan Pangkostrad itu diberhentikan secara tidak hormat dari instansi militer pada 1998 karena terkait kasus penculikan aktivis.
(Baca Juga: Sebut Prabowo Terlibat Penculikan, Wiranto Diadukan ke Bawaslu, Pengamat: Prabowo Harus Buktikan Pernyataan Wiranto, Wiranto Bantah Ada Persaingan dengan Prabowo, Wiranto Bicara Kasus Penculikan, Prabowo: Tanya Saja Mereka, Wiranto: Dokumen Pemecatan Prabowo Bukan Rahasia Negara, Pengakuan Wiranto, Ini Alasan Pemberhentian Prabowo)
PIALA DUNIA 2014: Runtuhnya Kedahsyatan Tiki-Taka
Dominasi Spanyol dalam persepakbolaan dunia berakhir sudah. Kedigdayaan Tim Matador selama delapan tahun terakhir, runtuh di Brasil.
Dengan filosofi tiki-taka La Furia Roja sukses merajai Eropa dan Dunia. Buktinya tak terbantahkan, gelar juara Euro 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010 sukses digenggam Iker Casillas dkk.
Namun dengan gaya tiki-taka pula, mereka harus tersingkir secara memalukan di ajang Piala Dunia 2014 di Brazil.
(Baca Juga: Del Bosque: Kami Tak Pantas Lolos, Ini 4 Alasan Tim Matador Gagal Versi Netizen)
MEDIA KAMPANYE: Berebut Masa Mengambang, TV Obral Informasi Capres
Sejumlah pengamat media menilai upaya beberapa televisi nasional mengobral informasi seputar profil dan kegiatan kampanye calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bertujuan untuk merebut hati floating mass (massa mengambang).
Sementara itu berdasarkan hasil wawancara reporter Solopos dengan 90 narasumber, 100% mengaku menonton televisi sebagai sumber informasi pilpres. Dari jumlah itu, 81% di antaranya mengaku condong ke sejumlah TV nasional yang berafiliasi dengan capres/cawapres tertentu.
Simak ulasannya di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat Kliwon, 20 Juni 2014.