News
Jumat, 17 September 2021 - 08:06 WIB

Solopos Hari Ini: Tarik Menarik Mesin Sukarelawan, Menyayangkan Dinginnya Sikap Presiden

Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koran Solopos hari ini, Jumat (17/9/2021). (dok)

Solopos.com, SOLO — Dukungan Jokowi Mania (JoMan) untuk Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menghadapi pilpres 2024 menarik perhatian publik. Berita ini dirangkum menjadi ulasan utama di Koran Solopos edisi hari ini, Jumat (17/9/2021).

Selain, itu ada sejumlah berita lain yang tak kalah menarik. Seperti berita tentang reaksi Presiden Jokowi yang dingin terhadap pemecatan 56 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan hingga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang kesal dengan guru yang tak sering melepas masker.

Advertisement

Berikut cuplikan beritanya:

Tarik-Menarik Mesin Sukarelawan

JAKARTA-Kelompok sukarelawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) mulai terlibat tarik-menarik dukungan. Sukarelawan Jokowi Mania (JoMan) mendeklarasikan dukungan bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju di pemilu presiden (pilpres) 2024.

Advertisement

Tarik-Menarik Mesin Sukarelawan

JAKARTA-Kelompok sukarelawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) mulai terlibat tarik-menarik dukungan. Sukarelawan Jokowi Mania (JoMan) mendeklarasikan dukungan bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju di pemilu presiden (pilpres) 2024.

JoMan menilai Ganjar Pranowo memiliki potensi besar menjadi presiden berikutnya. “Akar rumput memang menghendaki Ganjar jadi The Next Jokowi. GP [Ganjar Pranowo] punya potensi besar untuk jadi presiden,” kata Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga: Ya Tuhan, Jenazah Nakes Korban KKB Papua Belum Bisa Dievakuasi

Advertisement

“Surveinya juga sangat bagus. Kita bisa lihat berbagai survei yang menjagokan dia, Ganjar selalu masuk 2 besar,” ucapnya.

Lebih lanjut, Noel memastikan kelompok tersebut akan menggelar berbagai aktivitas untuk menaikkan popularitas Ganjar Pranowo.

Menyayangkan Dinginnya Sikap Presiden

Dukungan mengalir bagi 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) dari masyarakat sipil. Sedangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap dingin dan enggan mengurusi.

Advertisement

KPK resmi memberhentikan 56 pegawai yang tidak lolos TWK itu per 30 September 2021. Pemecatan Novel Baswedan CS ini menjadi puncak dari kisruh alih status kepegawaian di tubuh lembaga antikorupsi.

Baca Juga: 4 Guru Besar Desak Jokowi Tegas kepada KPK

Pemecatan merupakan imbas dari keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Koordinasi antara Menkumham, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan lima pimpinan KPK pada 13 September 2021.

Advertisement

Di sisi lain, Presiden Jokowi saat bertemu dengan sejumlah pimpinan media menjelaskan sikap istana terkait polemik kepegawaian KPK. Kepala negara menyerahkan polemik pemecatan Novel Baswedan dan pegawai KPK lainnya kepada lembaga antikorupsi tersebut.

“Jangan semuanya diserahkan ke presiden, Itu kewenangan pejabat pembina,” kata Jokowi, Rabu (15/9/2021).

Sikap Jokowi itu jauh dari harapan para pegawai KPK yang diberhentikan.

Baca Juga: DPR Apresiasi Kapolri Larang Polisi Main Tangkap Pendemo Jokowi

Gibran Kesal Beberapa Guru Tak Pakai Masker

SOLO-Sejumlah guru di beberapa sekolah kedapatan tak memakai masker saat penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dalam dua pekan ini.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut tindakan itu bisa mengancam pelaksanaan PTM di sekolah tersebut. Dia meminta Dinas Pendidikan (Disdik) memberi peringatan agar perbuatan itu tak dicontoh para siswa. “Kalau gurunya enggak pakai masker, ya, anaknya [siswaj ikut-ikutan enggak pakai masker,” kata dia, Selasa (14/9/2021).

Gibran menyampaikan setelah PTM resmi yang dimulai pada awal September, ia selalu menyempatkan inspeksi mendadak sebelum berkantor di Balai Kota. Dalam inspeksi itu ditemukan beberapa guru yang nekat melepas masker, begitu pula siswa-siswanya.

“Hampir setiap hari sebelum ke Balai Kota, saya mampir ke sekolah meninjau PTM. Saya datang mendadak tanpa pemberitahuan dulu karena saya ingin benar-benar mengecek gurunya pakai masker atau tidak. Saya mendapati ada guru melepas maskernya saat kegiatan belajar-mengajar,” ucap Gibran.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa Anda simak di Espos Premium.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif