News
Kamis, 11 September 2014 - 11:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Tarik Ulur Elpiji untuk Sektor Pertanian hingga Kabar Anak Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 11 September 2014

Solopos.com, SOLO – Seorang perempuan berusia 13 tahun asal Mojosongo, Jebres, Solo, hilang setelah bermain tak jauh dari rumahnya, sejak Kamis (4/9/2014) lalu. Pelajar di salah satu SMP swasta di Solo itu akhirnya bisa pulang awal pekan lalu, namun dalam kondisi seperti orang bingung.

Kabar ini jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (11/9/2014). Kabar lain datang dari Sragen. Pemerintah dan petani masih tarik ulur soal penggunaan elpiji untuk sektor pertanian. Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 11 September 2014 berikut;

Advertisement

ELPIJI UNTUK PERTANIAN: Petani Sragen Minta Solusi

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, tak menyetujui pelarangan penggunaan elpiji 3 kilogram (kg) untuk sektor pertanian. Menurut dia, Pemkab seharusnya memberi solusi bukan sekadar melarang. Suratno membantah kelangkaan elpiji 3 kg di Sragen terjadi karena banyak yang tersedot ke sektor pertanian.

Advertisement

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, tak menyetujui pelarangan penggunaan elpiji 3 kilogram (kg) untuk sektor pertanian. Menurut dia, Pemkab seharusnya memberi solusi bukan sekadar melarang. Suratno membantah kelangkaan elpiji 3 kg di Sragen terjadi karena banyak yang tersedot ke sektor pertanian.

Dia menyebut tidak semua petani menggunakan elpiji sebagai bahan bakar pompa irigasi. Suratno berharap pemerintah kembali menata regulasi penyaluran BBM agar para petani mendapat kemudahan memperoleh BBM sebagai bahan bakar pompa air. Dia juga tak sependapat dengan sikap Pemkab yang melarang penggunaan elpiji untuk bahan bakar pompa air.

“Petani itu butuh [elpiji 3 kg] untuk kepentingan hidupnya. Jadi, jangan disalahkan. Dicari solusi terbaik seperti apa. Kalau perlu di Sragen ada regulasi untuk elpiji di pertanian,” urai dia, saat ditemui Espos, Rabu (10/9).

Advertisement

Dengan menumpang kereta kencana, Yang Mulia Tunku Atiah, tampil ramah menebar sapa kepada warga yang melintasi jalan protokol Kota Solo, Rabu (10/9) sore. Busana kebaya beledu biru yang dipadukan dengan kain songket Pande Sikek Minangkabau membalut tubuhnya. Hiasan sunting khas Minang menghiasi bagian mahkotanya.

Tangannya tak berhenti melambaikan salam kepada warga yang melintas. Sesekali Maskot Solo International Performing Arts (SIPA) 2014 tersebut membagikan selebaran penyelenggaraan acara yang digelar di Benteng Vastenburg, Kamis-Sabtu (11-13/9) malam. Saat rombongan yang membawanya berhenti tepat di bundaran Gladak dan Tugu Nol Kilometer, sejumlah warga tak segan berfoto bersama.

PELAJAR BERPRESTASI: Medali Emas Alifa, saat Mimpi Jadi Nyata

Advertisement

“Berdoa, berlatih, dan sematkan Garuda di dadamu.” Tulisan itu terpampang jelas di atas pintu kamar bercat hijau. Kamar tersebut milik Alifa Milanisty, pelajar kelas XII SMPN 1 Girimarto, Wonogiri, yang baru saja mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga
internasional di Swiss, Basel Open Master.

Dia bersama pelajar lainnya, Laila Nurul Humairoh, siswa SDN 3 Sidoharjo, berhasil menyabet medali emas. Alifa meraih juara I kelas kata sedangkan Laila Nurul meraih juara I di dua kelas, yakni kata dan kumite. Keduanya pulang dengan membawa tiga medali emas.

Alifa tiba di rumahnya di Kelurahan Gemawang, Kecamatan Girimarto, Selasa (9/9), sekitar pukul 18.00 WIB. Karateka berbadan cilik itu dijemput langsung oleh bapaknya, Sudarno Bandem.

Advertisement

ANAK HILANG: Lagi, Anak Solo Diduga Diculik

Seorang perempuan berusia 13 tahun asal Mojosongo, Jebres, Solo, hilang setelah bermain tak jauh dari rumahnya, sejak Kamis (4/9) lalu. Pelajar di salah satu SMP swasta di Solo itu akhirnya bisa pulang awal pekan lalu, namun dalam kondisi seperti orang bingung.

Pihak keluarga menduga anak itu sempat dibawa pergi orang atau menjadi korban penculikan. Pihak keluarga sempat mencarinya, namun usaha itu tak membuahkan hasil. Keluarga menginformasikan hilangnya anak itu kepada masyarakat melalui selebaran yang disertai foto anak yang bersangkutan. Keluarga berharap jika ada yang melihat atau mengetahui keberadaannya, segera menghubungi nomor yang tertera.

Kakak dari anak itu, Cy, saat dihubungi Espos, Selasa dan Rabu (9-10/9), menginformasikan adiknya sudah kembali berkumpul dengan keluarga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif