News
Kamis, 10 Agustus 2017 - 11:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Pertamina Mengacu Pola Normal

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 10 Agustus 2017.

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini membahas tentang ketersediaan elpiji 3 kg di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg dan harganya pun naik tinggi. Selain itu, terjadi penjualan jatah pasokan dari satu daerah ke daerah lain.

Advertisement

Beberapa warga yang ditemui Espos, Rabu (9/8/2017) mengaku tidak mendapat gas elpiji 3kg meski sudah mendatangi puluhan toko. Salah satunya Siti Maisaroh, 39. Ia mengaku berkeliling hingga 20 toko di Jajar, Solo dan pangkalan. Tapi nihil, ia tidak mendapatkan gas yang dibutuhkan.

Berita mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kg di Soloraya menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Kamis (10/8/2017). Selain itu ada berita tentang kegiatan The Association of Asian Cons-titutional Court and Equivalent Institutions (AACC) 2017 di kota Solo dan berita tentang pendaki Merapi yang dibatasi 50 orang per hari.

Advertisement

Berita mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kg di Soloraya menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Kamis (10/8/2017). Selain itu ada berita tentang kegiatan The Association of Asian Cons-titutional Court and Equivalent Institutions (AACC) 2017 di kota Solo dan berita tentang pendaki Merapi yang dibatasi 50 orang per hari.

Berikut ini cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis 10 Agustus 2017;

KETERSEDIAAN ELPIJI: Pertamina Mengacu Pola Normal

Advertisement

Salah satu warga Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Siti Maisaroh, 39, mengaku berkeliling hingga ke 20 toko di Jajar, Solo dan pangkalan, tapi tetap tidak mendapat gas melon. “Menurut informasi dari pemilik toko, pasokan dikurangi sehingga sering kosong. Padahal dulu dari minyak tanah diminta ganti ke gas, tapi sekarang malah gas susah. Apa boleh buat, akhirnya melanjutkan masak menggunakan tungku,” keluhnya, Rabu (9/8).

Warga Colomadu, Sri Handayani, juga mengaku kesulitan membeli gas melon.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Advertisement

KONGRES MK: Saatnya Menunjukkan Kekayaan Bangsa

Di sela-sela kegiatan The Association of Asian Constitutional Court and Equivalent Institutions (AACC) 2017, rombongan istri hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mengunjungi Museum Batik Danar Hadi, Solo, Rabu (9/8).

Mereka melihat beragam motif batik. Motif batik keraton adalah salah satu dari seribuan koleksi batik milik Danar Hadi yang terpasang di museum.

Advertisement

“Ada motif batik Keraton Surakarta, ada juga motif batik Keraton Jogja. Keduanya punya ciri khas masing-masing. Batik Keraton Solo didominasi warna gelap dan pola motif kecil-kecil. Sedangkan batik Keraton Jogja, lebih banyak memakai warna cerah dengan pola motif besar-besar,” terang pemandu wisata dari Museum Danar Hadi, Aulia, kepada peserta rombongan.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

PERAYAAN KEMERDEKAAN: Pendaki Merapi Dibatasi 50 Orang/Hari

Jumlah pendaki yang akan mendaki Gunung Merapi bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia dibatasi. Pembatasan dilakukan mempertimbangkan kapasitas area perkemahan di Pasar Bubrah.

Kepala Resort Kemalang dan Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Arif Sulfiantono, mengatakan pembatasan dilakukan selama tiga hari yakni 15-17 Agustus. Jalur resmi pendakian Gunung Merapi yakni melalui Selo, Kabupaten Boyolali serta jalur pendakian Sapuangin, Kabupaten Klaten.

“Untuk Sapuangin itu satu harinya dibatasi 50 orang sehingga tiga hari 150 orang. Untuk Selo itu sampai 2.500 orang selama tiga hari. Pertimbangan utamanya karena kapasitas yang mampu menampung sampai Pasar Bubrah hanya sebanyak itu,” kata Arif saat ditemui wartawan di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Rabu (9/8).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif