News
Selasa, 18 April 2017 - 10:35 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Kunci Keraton Dibongkar Paksa

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 18 April 2017.

Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (18/4/2017)membahas tentang pembongkaran kunci pintu Keraton Solo menjelang tingalan Jumenengan.

Solopos.com, SOLO – Untuk memperlancar acara tingalan Jumenengan yang rencananya digelar Sabtu (22/4/2017), Satgas Panca Narendra membongkar paksa kunci pintu-pintu di Keraton Solo, Minggu (16/4/2017).

Advertisement

Berita tentang pembongkaran kunci keraton itu menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (18/4/2017).  Selain berita itu ada juga berita tentang penggerebekan judi sabung ayam di Boyolali yang menelan korban jiwa. Di halaman pertama ada berita tentang wahana rumah terbalik yang ada di Manahan, Solo.

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos, edisi Selasa 18 April 2017;

Advertisement

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos, edisi Selasa 18 April 2017;

KONFLIK KERATON SOLO: Kunci Keraton Dibongkar Paksa

Satgas Panca Narendra membongkar paksa kunci pintu-pintu Keraton Solo, Minggu (16/4/2017). Pembongkaran kunci itu disebut-sebut untuk memperlancar persiapan tingalan jumenengan yang akan digelar Sabtu (22/4/2017).

Advertisement

Terpisah, putri Hangabehi, yakni G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, saat dihubungi Espos, Senin (17/4), menyatakan tidak tahu adanya pembukaan paksa kunci pintu keraton. Ia juga tak menerima pemberitahuan apa pun dari Satgas Panca Narendra soal aksi itu.

Ia mengaku sempat melihat beberapa polisi membawa ransel berisi alat untuk membuka kunci dan membawa sejumlah rantai. Ia juga melihat anggota Satgas Panca Narendra, Begug Poernomosidi atau K.P.A.A. Condrokusumo Sura Agul-Agul. ”Saya belum tahu mau mengambil langkah apa. Saya terisolasi di sini [Keputren],” ujar dia.

Simak selengkapnya di http://epaper.solopos.com/

Advertisement

PENYAKIT MASYARAKAT: Judi Sabung Ayam Digerebek, 1 Meninggal Karena Hanyut

Praktik judi sabung ayam di bantaran Kali Pepe, Dukuh Banaran, Desa Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali, digerebek polisi, Minggu (16/4) sore. Satu warga ditemukan meninggal setelah berusaha kabur dengan menyeberangi Kali Pepe beramai-ramai.

Informasi yang dihimpun Esposdi lokasi kejadian, Senin (17/4/2017), warga meninggal tersebut bernama Mino, asal Dukuh Gatak RT 002/ RW 009 Blulukan, Colomadu, Karanganyar. Kakek berusia 62 tahun itu diduga terseret aliran Kali Pepe setelah terinjak-injak para penonton sabung ayam yang mencoba kabur. “Jenazah ditemukan tersangkut di Kali Pepe berjarak sekitar 700 meter dari lokasi kejadian, Senin (17/4), sore sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar Instruktur Basarnas Soloraya, Arief Sugiharto, kepada Espos, Senin. Jenazah langsung dipulangkan kepada keluarganya setelah sempat diautopsi di RS TNI AU, Colomadu, Karanganyar.

Advertisement

Kapolsek Ngemplak, AKP Joko Widodo, mengatakan judi sabung ayam di Dukuh Banaran ini sudah sangat meresahkan. Para penjudi dan penonton datang dari berbagai wilayah. Lokasinya di bantaran Kali Pepe berbatasan dengan Colomadu, Karanganyar, memungkinkan banyak yang berdatangan. “Yang jelas, sabung ayam ini menjadi penyakit masyarakat. Ada arena judi yang bikin resah warga sekitar,” terangnya.

Kanitreskrim Polsek Ngemplak, Ipda Basori, menambahkan saat ini sudah ada empat orang yang ditangkap polisi, termasuk barang buktinya. Sebagian warga yang terluka akibat berhamburan ke sungai saat dilakukan penggerebekan juga sudah mendapatkan perawatan medis. “Lukanya hanya lecet-lecet. Enggak ada yang luka fatal,” terangnya.

Simak selengkapnya di http://epaper.solopos.com/

WISATA SOLO: Sensasi Anti Gravitasi di Rumah Terbalik

Seorang anak laki-laki tampak bingung saat memasuki ruangan. Sejumlah properti tampak terpasang tidak normal. Sofa, lemari, vacum cleaner, hingga LED TV justru dipasang di dinding.

Alfin Alfiansyah, si bocah, lantas duduk di dekat sofa merah. Dia kemudian berpose agar ibunya bisa mengambil gambar. “Cekrek…cekrek…..!!!” Suarakamera handphone disertai nyala lampu terlihat saat sang ibu, Silvia Kusumaningrum, mengabadikan momen anaknya yang sedang bergaya, Senin (17/4/2017).Setelah melihat hasil foto, Alfin tampak sedang melawan gravitasi. Bocah 11 tahun ini terlihat duduk di dinding. ibu dan anak ini sedang berada di salah satu ruangan Rumah Terbalik Indonesia Solo.

Rumah terbalik yang ada di Manahan, Solo, ini memperlihatkan kepada pengunjung sisi pemandangan yang berbeda pada setiap bagian ruangan maupun isi rumah. Semua perabotan rumah juga terbalik. Rumah ini adalah sebuah rumah utuh yang digulingkan dari bawah ke atas sehingga jika kita berada di dalam rumah seakan dunia ini jungkir balik.

Alfin penasaran dengan rumah terbalik itu. Sejatinya dia ingin mampir di wahana terbaru itu pada Sabtu (15/4/2017). Namun, dia baru sempat mampir pada Senin karena pada Sabtu jumlah pengunjung membeludak. “Kalau berangkat sekolah sering lewat Manahan. Kemarin Sabtu lihat ramai-ramai di depan rumah terbalik ini, jadi penasaran ingin masuk biar bisa foto,” katanya.

Alfin penasaran dengan rumah terbalik itu. Sejatinya dia ingin mampir di wahana terbaru itu pada Sabtu (15/4/2017). Namun, dia baru sempat mampir pada Senin karena pada Sabtu jumlah pengunjung membeludak. “Kalau berangkat sekolah sering lewat Manahan. Kemarin Sabtu lihat ramai-ramai di depan rumah terbalik ini, jadi penasaran ingin masuk biar bisa foto,” katanya.

Simak selengkapnya di http://epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif