News
Kamis, 4 September 2014 - 09:35 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: 20 Pelajar Solor Terjaring Razia, Dugaan Pungli Polisi hingga WMPC 2014

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 4 September 2014

Solopos.com, SOLO – Berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini datang dari dugaan pungli di Klaten. Diberitakan, Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, segera menelusuri kasus dugaan pungutan liar (pungli) di pos polisi 08 Tegalyoso, Klaten Selatan, yang diduga melibatkan anggotanya.

Kabar lain, Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sragen menyatakan siap memperjuangkan Paguyuban Sedap Malam untuk tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 4 September 2014 berikut;

PENERTIBAN PELAJAR: Keluyuran, 20 Pelajar Terjaring Razia

Ilustrasi Razia Pelajar (JIBI/Solopos)

Advertisement

Nekat kelu yuran saat jam pelajaran, 20 pelajar terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Selasa-Rabu (2-3/9). Puluhan pelajar itu digelandang ke Kantor Satpol PP untuk mendapatkan pembinaan.

Kepala Satpol PP Solo, Sutarjo, mengatakan pelajar yang terjaring razia tersebut berasal dari dua wilayah, yakni Solo dan Sukoharjo. “Mereka tertangkap basah saat asyik nongkrong di warung, warnet, hingga bermain biliar,” kata dia kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/9).

Petugas menjaring 11 pelajar saat razia pada Senin lalu. Belasan pelajar itu berasal dari SMKN 5 Solo, SMPN 1 Solo, SMK Muhammadiyah 1 Solo, SMK Pancasila Solo, SMPN 18 Solo, SMK Pelayaran Kartasura, dan SMK BP 2 Sukoharjo.

Advertisement

(Baca Juga: 20 Pelajar Solo Terjaring Razia, Ini Asal Sekolahnya, Satpol PP Solo Cokok 20 Pelajar Luar Daerah)

ANGKUTAN BUS: Kapolres Selidiki Dugaan Pungli

Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, segera menelusuri kasus dugaan pungutan liar (pungli) di pos polisi 08 Tegalyoso, Klaten Selatan, yang diduga melibatkan anggotanya.

Polisi sudah mulai mengumpulkan petunjuk untuk mengidentifi kasi pelaku. “Tidak usah diminta pasti kami telusuri. Intinya kami tidak segan-segan menindak anggota kalau ada yang melakukan kegiatan seperti itu (pungli),” ujar Kapolres saat dihubungi Espos, Rabu (3/9).

Diberitakan sebelumnya, otoritas Terminal Buntalan, Klaten, mengeluh lantaran praktik pungli yang diduga terjadi di pos Tegalyoso.

KESENIAN DAERAH: Disparbud Janji Kirim Sedap Malam ke TMII

Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sragen menyatakan siap memperjuangkan Paguyuban Sedap Malam untuk tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Janji tersebut disampaikan Kepala Disparbud dan Olahraga Sragen, Joko Haryanto, saat ditemui Espos di kantornya, Rabu (3/9). “Prinsipnya semua kesenian di Sragen akan kami angkat, termasuk Paguyuban Sedap Malam,” kata dia.

Namun, Joko tidak bisa memastikan kapan Paguyuban Sedap Malam bisa tampil di TMII. Dia menjelaskan setiap rencana pentas di TMII harus dibicarakan dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Sragen dan paguyuban lain.

Salah satu opsi pentas seni di TMII adalah kolaborasi antarkelompok atau paguyuban seni. ”Nanti bisa kombinasi seni dari Sedap Malam dan dalang cilik atau kesenian lain. Detailnya harus kami bicarakan dulu,” imbuh dia.

Joko menerangkan pentas di TMII akan berlangsung Oktober. Ketika disinggung apakah Paguyuban Sedap Malam bisa tampil di TMII tahun ini, dia tidak berani menjamin.

WMPC 2014: Termal di Stadion Jadi Tantangan Para Penerjun

Sinar matahari terasa menyengat, Rabu (3/9) siang. Seorang lelaki bertubuh tinggi besar berkaus abu-abu berjalan ke tengah Stadion Manahan Solo. Sumeri, demikian nama pria berpangkat mayor yang juga pelatih atlet terjun payung Indonesia.

Tangan kanannya menggenggam handy talky (HT) berwarna hitam yang didekatkan ke mulutnya. Mayor Sumeri tak menghiraukan terik sinar matahari siang itu. Dia mengamati sebuah bantalan empuk berukuran besar di tengah lapangan. Sesekali pandangannya tertuju jauh ke angkasa.

Di bantalan itulah 10 atlet terjun payung Indonesia akan berusaha mendarat dengan akurat. Stadion Manahan Solo menjadi salah satu tempat yang dipilih panitia 38Th World Military Parachuting Championship (WMPC) 2014 sebagai lokasi uji akurasi atau ketepatan mendarat para atlet.

Selain Stadion Manahan, panitia juga menggunakan tiga lokasi dalam ajang kejuaraan tingkat dunia, yakni Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Stadion Sriwedari, dan Landasan Udara Adi Soemarmo Solo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif