News
Sabtu, 14 Januari 2017 - 09:25 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: 13 Instansi Pelayanan Publik Sragen Rawan Pungli

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Sabtu (14/1/2017)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan sebanyak 13 instansi pelayanan publik Sragen rawan pungli.

Solopos.com, SOLO– Semua instansi pemerintah yang memiliki fungsi pelayanan publik menjadi sasaran operasi Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) yang akan dikukuhkan Bupati Sragen, depan.

Advertisement

Setidaknya ada 13 kantor pelayanan publik yang menjadi masuk target. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengendus sejumlah pelayanan publik yang terindikasi melakukan pungli.

Saat ditemui wartawan, Jumat (13/1/2017), Bupati menyampaikan organisasi perangkat daerah (OPD) yang rawan pungli itu adalah OPD yang memiliki fungsi perizinan, pelayanan pengujian kendaraan bermotor, penerbitan kartu tanda penduduk (KTP) atau dokumen administrasi kependudukan (adminduk), dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan atau desa.

Advertisement

Saat ditemui wartawan, Jumat (13/1/2017), Bupati menyampaikan organisasi perangkat daerah (OPD) yang rawan pungli itu adalah OPD yang memiliki fungsi perizinan, pelayanan pengujian kendaraan bermotor, penerbitan kartu tanda penduduk (KTP) atau dokumen administrasi kependudukan (adminduk), dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan atau desa.

“Di unit-unit pelayanan publik itu pasti ada potensi-potensi [pungli] yang harus diawasi. Satgas Saber Pungli mulai bergerak setelah SK [Surat Keputusan] Bupati ditandatangani. Draf SK sudah di meja saya. Ada hal-hal yang diperbaiki, seperti anggota perlu ditambah. Personel yang terlibat nanti dari Polres, Kejaksaan Negeri, dan Inspektorat. Ya, pekan depan akan saya tanda tangani,” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen.

Sebanyak 13 instansi pelayanan publik di Sragen rawan pungli menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (14/1/2017). Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan penataan kali pepe, persiapan Solo Great Sale, dan kreativitas Heru lahirkan lampion Shio dan gapura Imlek.

Advertisement

PENATAAN KALI PEPE: Menanti Tinggal di Rumah Deret

Rasa gembira terpancar jelas dari raut wajah Sri Umiyati, 65. Perempuan lanjut usia (lansia) tersebut tersenyum bungah saat menyaksikan rombongan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, tiba di Jl. R.M. Said, Kelurahan Ketelan, Banjarsari, Solo, Jumat (13/1/2017) pukul 08.15 WIB.

Sri lantas buru-buru meraih tongkat untuk bisa berdiri guna ikut menyambut rombongan Wali Kota yang hadir dengan menaiki sepeda. Sri senang dengan kedatangan Wali Kota yang hendak meresmikan rumah deret III di Ketelan. Dia merupakan salah satu dari delapan calon penghuni rumah deret yang diberi nama Griya 3WMP (waras, wasis, wareg, mapan, papan) tersebut.

Advertisement

Sri begitu antusias menyambut acara peresmian kemarin. Acara itu menjadi penanda rumah deret tersebut bisa segera dihuni delapan keluarga yang dahulu menempati rumah kumuh di bantaran Kali Pepe.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

SOLO GREAT SALE : Gaet Pasar Lebih Luas, UKM Siapkan Diskon

Advertisement

Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) siap meramaikan pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) 2017 dengan memberi diskon. Hal tersebut diharapkan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan dan mengangkat UKM.

Pemilik usaha Batik Mahkota, Alpha Febela Priyatmono, mengatakan siap kembali mengikuti acara yang diadakan setahun sekali tersebut. Menurut dia, acara ini sebagai ajang promosi produk lokal Solo.

Diakuinya, gaung kampung batik saat ini mulai meredup sehingga butuh dorongan dan dukungan promosi. Apalagi persaingan bisnis saat ini semakin ketat sehingga butuh upaya untuk bisa bertahan.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

AGENDA BUDAYA : Kreativitas Heru Lahirkan Lampion Shio dan Gapura Imlek

Ada lima lampion berbentuk hewan yang sudah diselesaikan oleh Heru Subianto, 67, di bengkel dekat rumahnya di Debegan, RT 004/RW 005, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Jumat (13/1/2017).

Keenamnya adalah babi, kerbau, ayam, tikus, dan macan. Lima lampion itu sebenarnya dia buat empat tahun yang lalu. Rangka besi membuatnya awet. Heru alias Soei Tie Bian hanya mengganti kain penutup rangka tersebut karena kain yang lama sudah kotor dan rusak.

”Tiap tahun saya hanya mengganti kainnya. Itu pakai kain satin kualitas menengah. Kalau pakai kualitas bawah nanti cepat rusak,” ujarnya kepada wartawan di rumahnya, Jumat.

Tangan kreatif Heru yang berada di balik megahnya perayaan Imlek di Kota Solo sejak empat tahun lalu. Selain membuat 12 lampion shio, Heru juga membuat lampion ayam api setinggi total 3,5 meter sebagai maskot Imlek 2568/2017. Lampion shio itu kemudian dipasang di tengah Jl. Jenderal Sudirman dan sering dijadikan objek foto masyarakat.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif