News
Jumat, 13 Januari 2017 - 09:05 WIB

SOLOPOS HARI INI : Solo Great Sale: Momentum Genjot Wisatawan

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (13/1/2017)

Solopos hari ini mengabarkan Solo Great Sale menjadi momentum menggenjot wisatawan.

Solopos.com, SOLO– Kegiatan Solo Great Sale (SGS) 2017 pada Februari mendatang menjadi momentum untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara ke Soloraya saat low season.

Advertisement

Panitia SGS 2017 gencar melakukan promosi di dalam dan luar negeri untuk menarik lebih banyak wisatawan selama acara berlangsung. Jumlah tenant juga terus ditambah dengan menggandeng pedagang pasar tradisional.

Ketua II SGS 2017, David R. Wijaya, berharap pelaksanaan tahun ketiga SGS mampu mendatangkan wisatawan, tidak hanya domestik tapi juga mancanegara seiring dengan dibukanya rute Solo-Kuala Lumpur oleh Airasia pada Selasa (17/1/2017).

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung promosi ini melalui peluncuran SGS, Senin (16/1/2017) di Jakarta dan difasilitasi dalam acara ASEAN Tourism Forum yang diadakan pada 16-20 Januari di Singapura.

Advertisement

Bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), panitia juga berencana memasang sejumlah spanduk di stasiun besar di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Jogja, dan Surabaya.

Gelaran Solo Great Sale merupakan momentum untuk menggaet wisatawan domestik dan mancanegara menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (13/1/2017).

Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan dua pekerja meninggal tertimpa tembok SDN 1 Boyolali, buka anggaran di Internet, pertemukan anak & ayah,dan modal politik picu jual-beli jabatan.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

Advertisement

PERISTIWA TRAGIS : 2 Pekerja Meninggal Tertimpa Tembok SDN 1 Boyolali

Dua pekerja meninggal dunia setelah tertimpa tembok halaman SDN 1 Boyolali yang roboh, Kamis (12/1/2017) sekitar pukul 10.20 WIB. Sekolah itu baru diresmikan sekitar satu pekan lalu.

Dua pekerja yang meninggal adalah Eko Sulistyo, 45, warga Tegalsari, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali Kota yang meninggal saat perjalanan menuju RS dan Teguh, warga Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, meninggal dunia di RSUD Pandanarang Boyolali karena luka berat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat empat pekerja beraktivitas di sekolah yang baru direlokasi dan diresmikan sekitar sepekan lalu. Di sekolah yang berlokasi di Jl. Teratai tersebut, pekerja berniat meratakan ketinggian tembok halaman agar terlihat rapi dengan meruntuhkan tembok yang berketinggian 3,5 meter, menjadi 1,5 meter.

Advertisement

Tembok tersebut sebelumnya adalah bekas tembok ruang kamar mandi Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Boyolali. Panjang tembok yang hendak diruntuhkan sekitar lima meter. Saat kedua pekerja baru mengikis tembok dengan menggunakan pemukul besi, tiba-tiba tembok tersebut runtuh sebelum pekerja menyingkir.

”Saat kejadian saya sedang di halaman sekolah tiba-tiba ada suara brukkk..! Terus saya dan warga lain berlarian mendatangi lokasi, ternyata ada dua orang terkena tembok ambruk. Yang satu kepalanya luka parah tertimbun material, yang satu terbaring di sebelahnya luka di kaki cukup parah,” kata salah satu warga Dukuh Gudang, Siswodipuran, Widoyo, 38, di lokasi.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

INOVASI DESA : Buka Anggaran di Internet, Pertemukan Anak & Ayah

Advertisement

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi terobosan Pemerintah Desa Tangkil, Kecamatan Sragen dalam transparansi anggaran. Baliho berukuran 3 meter x 2,5 meter berdiri di bagian depan Balai Desa Tangkil, Kecamatan Sragen. Bagian atas baliho itu tertera tulisan APB Desa Tangkil.

Baliho itu berisi perincian pendapatan dan perincian belanja desa selama 2016. Melalui baliho itu, bisa diketahui total pendapatan desa mencapai Rp3,78 miliar yang bersumber dari pendapatan asli desa, dana desa, alokasi dana desa, APBD Kabupaten, APBD Provinsi serta swadaya masyarakat.

Dari pendapatan itu, 32,28% di antaranya digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, 25,82% untuk pembangunan fisik, 40,09% untuk pembinaan kemasyarakatan, 1,55% untuk pemberdayaan masyarakat, serta 0,26% untuk keperluan tak terduga. Rincian APB Desa itu bisa pula dijumpai melalui selebaran-selebaran di pojok desa.

APB Desa itu juga bisa dilihat melalui laman http://www.tangkil-sragen.desa.id/. Melalui websiteitu, Pemerintah Desa (Pemdes) Tangkil ingin mendekatkan dengan warganya yang berada di luar kota, bahkan di luar negeri.

Rincian APB Desa itu pernah diunggah oleh akun Twitter @tangkilsragenpada 11 September 2016. Gambar itu ditanggapi positif Gubernur Ganjar Pranowo melalui akun @ganjarpranowo.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement

PEMBERANTASAN KORUPSI : Modal Politik Picu Jual-Beli Jabatan

Kasus jual-beli jabatan seperti yang menjerat Bupati Klaten Sri Hartini dipicu modal politik yang harus dikeluarkan untuk menduduki jabatan kepala daerah. Praktik semacam itu jamak terjadi di daerah yaitu kepala daerah mengomersialisasi jabatan untuk meraup keuntungan.

”Kalau dirunut lebih jauh lagi, modal politik menjadi pemicu. Jadi banyaknya praktik jual-beli jabatan salah satu cara mendapatkan modal politik,” ujar peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, dalam diskusi Jual Beli Jabatan Modus Baru Korupsi di Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Ade mengatakan praktik itu sudah berjalan masif sehingga sulit diungkap. Beberapa pejabat di daerah, menurut Ade, melakukan praktik jual-beli jabatan untuk mendapatkan jabatan yang diinginkan.

”Memang agak sulit agar kepala daerah dapat hidayah karena mereka sama-sama butuh. Kepala daerah mengomersialkan birokrasi jadi sumber keuangan mereka. Banyak pejabat tergiur agar tidak dimutasi dan mendapatkan posisi tertentu,” ujarnya.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif