Solopos.com, SOLO — Harian Umum Solopos, Senin (4/11/2013) mengangkat berita mengenai indikasi “sandiwara” dalam lelang proyek pembangunan perkantoran baru Pemkab Boyolali sebagai headline.
Tak kalah menarik, imbauan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pada masyarakat untuk melaporkan bila ada kecurangan penerimaan CPNS juga menempati halaman depan Harian Umum Solopos hari ini.
Sementara pada halaman utama Soloraya terpampang berita terkait pemberian dana stimulan pada kelompok budaya dan sanggar seni, dalam Dana Seniman Rp4,4 Miliar Disorot.
Sementara pada halaman utama Soloraya terpampang berita terkait pemberian dana stimulan pada kelompok budaya dan sanggar seni, dalam Dana Seniman Rp4,4 Miliar Disorot.
Berikut beberapa berita Solopos hari ini :
”Sandiwara” Lelang Proyek Relokasi
Indikasi ”sandiwara” itu salah satunya terkait proses lelang online atau electronic procurement (e-proc). ”Bayangkan, rekanan yang menawar harga tinggi dimenangkan. Rekanan yang menawar lebih rendah malah dikalahkan. Ini lelang macam apa?” kata Fuadi, Wakil Ketua DPRD Boyolali, ketika ditemui Espos, Kamis (31/10).
Espos mencoba menelusuri rekam jejak lelang megaproyek itu. Berbekal salinan dokumen dan kesaksian sejumlah kontraktor, Espos menemukan sejumlah kejanggalan yang mengarah pada praktik kolusi. Inilah yang oleh beberapa kalangan disebut ”sandiwara”.
Gubernur: Laporkan Bila Penerimaan CPNS Curang
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan pelaksanaan tes tertulis seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) berlangsung lancar. Gubernur mengimbau masyarakat untuk melaporkan bila ada kecurangan penerimaan CPNS.
”Secara umum pelaksanaan tes tertulis CPNS tidak ada permasalahan, semisal soal tes bocor belum ada laporan,” katanya kepada wartawan di sela memantau pelaksanaan tes CPNS di Kota Semarang, Minggu (3/11).
Memang, lanjut dia, sempat membaca di media massa adanya kasus jual beli soal tes CPNS di Kabupaten Brebes, namun setelah dilakukan pengecekan oleh BKD tidak ada. ”Saya sudah menanyakan kepada Pak Suko [Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jateng, Suko Mardiono] adanya jual beli soal tes di Brebes, dijawab tidak ada,” ungkapnya.
Dana Seniman Rp4,4 Miliar untuk Seniman Disorot
DPRD Solo menyoroti pemberian dana stimulan ke kelompok budaya dan sanggar seni yang tahun ini mencapai Rp4,4 miliar. Bantuan yang terlalu besar dikhawatirkan menumpulkan kemandirian seniman dalam berkarya.
Anggota Komisi IV DPRD, Reny Widyawati, mengatakan dana bantuan kepada seniman hakikatnya sebatas stimulan. Pihaknya berharap seniman bisa mandiri tanpa menggantungkan bantuan pemerintah dalam berkesenian.
“Boleh-boleh saja Pemkot menganggarkan APBD untuk bantuan seniman. Namun ingat, dana itu hanya pemantik. Jangan malah ke depan karyanya bergantung dari bantuan pemerintah,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Minggu (3/11).