News
Selasa, 20 Juni 2017 - 09:15 WIB

SOLOPOS HARI INI : PPDB SMA/SMK: 3.418 Kursi SMA Masih Kosong

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman depan Harian Umum Solopos edisi Selasa, 20 Juni 2017.

Solopos hari ini memberitakan 3.418 kursi SMA yang masih kosong.

Solopos.com, SOLO – Setelah diumumkannya hasil Penerimaan Peserrta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK, Senin (19/6), masih ada 3.418 kursi SMA dan 2.499 kursi SMK yang masih kosong. Oleh karena itu panitia PPDB membuka seleksi gelombang II, Senin-Selasa (19-20/6).

Advertisement

Di Kota Solo hanya SMAN 8 yang membuka PPDB gelombang II karena masihkekurangan 34 siswa Jurusan MIPA. Sedangkan untuk SMK di Solo ada enam SMKN yang membuka penerimaan calon siswa baru gelombang dua untuk mengisi 412 kursi.

Berita mengenai PPDB gelombang II itu menjadi headline Harian Umum Solopos, Selasa (20/6/2017). Selain itu ada berita tentang warga yang lalu-lalang di jalan tol Solo-Ngawi yang masih sepi pemudik dan ulasan bangunan kuno di kawasan Loji Wetan.

Advertisement

Berita mengenai PPDB gelombang II itu menjadi headline Harian Umum Solopos, Selasa (20/6/2017). Selain itu ada berita tentang warga yang lalu-lalang di jalan tol Solo-Ngawi yang masih sepi pemudik dan ulasan bangunan kuno di kawasan Loji Wetan.

Simak cuplikan berita halaman utama Harian Umum Solopos edisi Selasa 20 Juni 2017;

PPDB SMA/SMK: 3.418 Kursi SMA Masih Kosong

Advertisement

PPDB SMA/SMK gelombang II dilakukan setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) mengumumkan PPDB SMA/SMK, Senin (19/6). Di Kota Solo hanya SMAN 8 yang membuka PPDB gelombang II karena masih kekurangan 34 siswa Jurusan MIPA. Sedangkan untuk SMK di Solo ada enam SMKN yang membuka penerimaan calon siswa baru gelombang dua untuk 412 kursi.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

MUDIK LEBARAN 2017: Tol Sepi Pemudik, Warga Lalu-Lalang

Advertisement

Tol Solo-Ngawi yang resmi dibuka untuk jalur mudik dan balik Lebaran 2017, Senin (19/6), belum terlalu ramai dilintasi pemudik. Rata-rata baru 50 kendaraan/jam yang melintas. Warga di sekitar tol juga masih berlalu-lalang bahkan ada yang melawan arus dengan sepeda motor.

Pantauan Esposdi ruas tol Sol-Ngawi, Senin, kendaraan yang melintas didominasi dari Soloraya dan sekitarnya. Mereka ingin menjajal melintasi tol yang dibuka fungsional atau darurat dari Ngasem, Colomadu, Karanganyar, hingga Walikukun, Widodaren, Ngawi, sepanjang 64 km. Kondisi sebaliknya terjadi di jalan Solo-Semarang yang terpantau padat lancar. ”Satu-dua pemudik ada yang lewat, tapi enggak kerap. Rata-rata kendaraan lokal,” papar Edhie, petugas jaga di Pospam Ngasem.

Di tol yang cukup lengang, warga kerap melintas di perlintasan dengan jalan desa. Total ada 54 perlintasan. Rata-rata kendaraan warga yang melintas adalah sepeda motor. Ada warga yang hanya menyeberang tol, namun ada pula yang melintasi tol dengan melawan arah.

Advertisement

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

BANGUNAN KUNO: Loji Wetan dan Kisah Bangsawan Eropa

Sudah hampir tiga tahun, Sumawan, warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, menempati sebuah bangunan tua di sisi timur Jl. Kapten Mulyadi, tepatnya di ujung paling depan Jl. Barito, Loji Wetan, Kedunglumbu, Pasar Kliwon.

Bangunan dua lantai itu memiliki tembok yang kokoh dengan ketebalan 30-40 sentimeter. Dari luar, tembok lantai dua bercorak kotak-kotak dan tanpa jendela. Sebuah baliho besar bertuliskan ”Sate Kambing Pak Wawan Lojiwetan” menutupi sebagian temboknya.

Secara kasat mata, gedung itu jelas tak terawat kendati Sumawan menempati bangunan itu untuk berjualan satai. Warna temboknya menghitam. Apalagi di lantai dua, lamat-lamat mulai merusak atap dan lantai bangunan.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif