News
Sabtu, 13 Mei 2023 - 08:39 WIB

Solopos Hari Ini : Politik Identitas Jadi Senjata

Nimatul Faizah  /  Muhammad Diky Praditia  /  Taufiq Sidik Prakoso  /  Kurniawan  /  Indah Septiyaning Wardani  /  Wahyu Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Sabtu-MInggu (13-14/5/2023).

Solopos.com, JOGJA–Harian Umum Solopos edisi hari Sabtu-Minggu (13-14/5/2023) ini mengangkat analisis soal politik identitas sebagai headline. Selama ini politik identitas berupa penonjolan kelompok atau golongan tertentu sebagai yang paling unggul atau yang dijadikan musuh banyak dicerca.

Solopos hari ini mengulas politik identitas bisa jadi digunakan sebagai senjata rahasia oleh semua calon presiden dalam Pemilu 2024. Dekan Fakultas Fisipol Universitas Gadjah Mada, Wawan Mas’udi, misalnya menilai sebagai senjata simpanan, politik identitas akan digunakan dengan melihat perkembangan politik yang terjadi, apakah strategi program cukup meyakinkan publik atau tidak.

Advertisement

“Begitu tidak cukup memberikan keyakinan politik, mereka pasti akan menyasar ceruk massa tertentu, yang memang akan sangat teryakinkan jika politik identitas ini dieksploitasi,” kata Wawan dalam diskusi sekaligus peresmian kantor The Conversation Indonesia, di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Kamis (11/5/2023), seperti diberitakan voaindonesia.com.

Karena itu menurut dia, persoalannya bukanlah apakah politik identitas masih relevan dipakai pada 2024 atau tidak. Pertanyaannya adalah, seberapa kuat dan seberapa masif politik identitas akan digunakan atau tidak digunakan.

Advertisement

Karena itu menurut dia, persoalannya bukanlah apakah politik identitas masih relevan dipakai pada 2024 atau tidak. Pertanyaannya adalah, seberapa kuat dan seberapa masif politik identitas akan digunakan atau tidak digunakan.

Mimpi Kades Jadi Legislator

BOYOLALI–Cukup banyak kepala desa yang mencari lapangan pengabdian baru di jalur politik yatu sebagai legislator alias anggota DPRD. Misalkan saja di Boyolali. Sebanyak 10 kepala desa (kades) dan satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Boyolali ramai-ramai mengajukan pengunduran diri untuk maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) dalam Pemilu 2024.

Advertisement

“Semuanya telah mengajukan ke kami, tapi karena prosedurnya kan pengajuan harus melalui Bupati Boyolali, jadi secara normatifnya, untuk tindak lanjut, kami menunggu dari Bupati,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Jumat (12/5/2023) siang. Hafid menjelaskan surat pengunduran diri 10 kades dan satu anggota BPD saat ini masih diproses.

Cari Peluang Penerbangan Langsung China-Solo

SOLO–Salah satu peluang kerja sama yang dijajaki pada pertemuan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dengan Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, adalah rute penerbangan langsung dari China menuju Solo ataupun sebaliknya.

Advertisement

“Tadi bapaknya bilang turis China mulai banyak. Tidak semua harus ke Bali, bisa ke Jogja, ke Solo. Tadi membicarakan itu. Direct flight [penerbangan langsung] nanti saya bahas lagi, wis,” kata dia ditemui wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Lu Kang di Balai Kota Solo, Jumat (12/5/2023).

Berdasarkan laman resmi Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan China ke Indonesia merupakan salah satu yang terbesar dari seluruh wisatawan asing selama Januari sampai Maret 2023, masing-masing 27.080 pada Januari, 34.350 pada Februari, dan 51.974 pada Maret.

Rumah Kademangan Jati Pengingat Masa Lalu

Advertisement

Dalam struktur pemerintahan zaman dulu ada jabatan demang, posisi yang secara hierarkis ada di atas lurah atau kepala desa, semacam kepala distrik atau wilayah setingkat kecamatan. Di Banaran Mlori, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, masih tampak berdiri kokoh bangunan bekas rumah atau kantor demang setempat yang dikenal dengan nama Kademangan Jati.

Bangunan peninggalan masa pemerintahan di era kolonial Belanda sekitar abad ke-19 atau awal abad ke-20 ini sekarang kosong, namun masih terlihat kokoh. Hanya terlihat rumput ilalang yang sebagian mengelilinginya. Di bagian depan bangunan itu, berdiri sebuah joglo Jawa Kuno.

Kemudian di bagian belakang terdapat bangunan rumah yang dulu digunakan sebagai tempat tinggal Demang Poncowiguno atau dikenal dengan sebutan Demang Mlori. Di tempat ini pula sebagai pusat pemerintahan Kademangan Jati di bawah kepemimpinan Demang Mlori.

Menurut warga sekitar, Tuhu, 45, rumah Kademangan Jati tersebut sudah lama kosong. Bangunan itu dulu menyimpan banyak pusaka milik Demang Mlori. Demang Mlori menjabat sebagai demang di wilayah Jati era kedua menggantikan Demang Suto Setiko yang meninggal dunia. “Rumah Demang Mlori ini bangunan bersejarah. Banyak orang yang datang ke sini,” kata dia ketika dijumpai Espos, Jumat (12/5/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif