News
Rabu, 17 November 2021 - 08:59 WIB

Solopos Hari Ini: Mumpung Solo Masih Murah Meriah

Kurniawan  /  Mariyana Ricky P.d  /  Bayu Jatmiko Adi  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (17/11/2021).

Solopos.com, SOLO — Citra Solo sebagai kota berbiaya murah menjadi salah satu daya tarik bagi pendatang. Berdasarkan SBH 2018, Solo memiliki rata-rata pengeluaran per kapita rendah, peringkat ke-79 dari 90 kota pada 2018.

Harian Solopos edisi Rabu (17/11/2021) menyajikan headline terkait murahnya biaya hidup di Kota Solo.

Advertisement

Mumpung Solo Masih Murah Meriah

Bagi para pendatang, khususnya dani kota-kota besar, Kota Solo dikenal sebagai surga. Disebut surga karena biaya hidup yang masih relatif murah dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia.

Meskipun tidak semua harga barang lebih rendah, citra Solo sebagai kota berbiaya murah menjadi salah satu daya tarik bagi pendatang. Malang dan Solo menjadi daerah yang paling banyak diincar calon mahasiswa lantaran biaya hidup rendah. Kota lain yang kerap diincar para mahasiswa yaitu Jogja dan Surabaya.

Advertisement

Meskipun tidak semua harga barang lebih rendah, citra Solo sebagai kota berbiaya murah menjadi salah satu daya tarik bagi pendatang. Malang dan Solo menjadi daerah yang paling banyak diincar calon mahasiswa lantaran biaya hidup rendah. Kota lain yang kerap diincar para mahasiswa yaitu Jogja dan Surabaya.

Anggapan ini sejalan dengan hasil Survei Biaya Hidup (SBH) terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018. Berdasarkan SBH 2018, Solo memiliki rata-rata pengeluaran per kapita rendah, peringkat ke-79 dari 90 kota pada 2018.

Baca Juga: Inflasi Oktober 2021 Capai 0,12 Persen, Ini Pemicunya Menurut BPS

Advertisement

Rata-rata pengeluaran per kapita nonkonsumsi juga jauh lebih rendah daripada kota-kota lain, yakni hanya Rp425.000-an per bulan. Dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai Rp900.000-an per bulan atau Surabaya Rp1 jutaan per bulan, angka itu sangat kecil.

Di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan berita terkait perkembangan penanganan kasus perampokan di gudang distribusi rokok di Serengan Solo yang menelan korban jiwa seorang satpam.

Polisi Periksa 9 Saksi Kasus Perampokan

SOLO—Polisi meminta keterangan sejumlah pihak dalam penyelidikan kasus dugaan perampokan yang menyebabkan seorang satpam di sebuah gudang rokok di Serengan, Solo, meninggal dunia. Total sembilan orang yang dimintai keterangan.

Advertisement

Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika, mengatakan sembilan orang yang dimintai keterangan tersebut adalah pengelola gudang, satpam di lokasi sekitar, serta warga.

“Sembilan saksi sudah kami mintai keterangan, terutama dani pengelola gudang atau supervisor, kemudian satpam sekitar. Kami juga minta keterangan dan warga sekitar,” kata dia, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Cek Ulang TKP Perampokan Gudang Rokok di Solo, Polisi Temukan Ini

Advertisement

Polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Djohan belum dapat memerinci barang bukti yang dimaksud. Pada Selasa pagi pihaknya juga telah mendatangi lagi tempat kejadian perkara (TKP). “Kami ingin mengetahui bagaimana cara pelaku masuk dan melukai korban. Kami mendalami TKP yang ada,” lanjut dia. Di lokasi kejadian, polisi menemukan beberapa bagian gudang yang rusak, terutama pintu.

Masih di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan berita terkait proyek pembangunan rel layang Joglo yang diklaim terpanjang di Indonesia.

Bentang 1,3 Kilometer, Terpanjang di Indonesia

SOLO—Pembangunan rel layang Joglo yang menjadi bagian dari Proyek Nasional Jalur Ganda Solo-Semarang Fase 1 Solo Balapan – Kadipiro segera dimulai. Bentang rel layang sepanjang 1,3 kilometer itu diproyeksi menjadi yang terpanjang di Indonesia.

Saat ini, lelang proyek itu masih berproses di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang ditarget rampung pada akhir tahun. Sementara, di saat yang sama, proses pembersihan lokasi terus dilakukan, di antaranya penanganan dampak sosial di lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya, mengatakan teknis pengerjaan dimulai langsung di simpul kemacetan atau di simpang tujuh Joglo. Sedangkan desain keseluruhan tidak jauh berbeda dengan video yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Wow! Rel Layang Joglo Solo bakal Jadi yang Terpanjang di Indonesia

Di bagian bawah rel layang terdapat bundaran untuk memecah arus dan di bagian bawah bundaran terdapat underpass yang menghubungkan Jl. Ki Mangun Sarkoro dan Jl. Sumpah Pemuda. Kemenhub bertugas membangun rel layangnya, sedangkan underpass oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Rencananya akan ada MoU antara Kemenhub dan Kemen PUPR, kami bagi sesuai tugas dan fungsi. Panjang rel layang 1.300 meter yang mungkin menjadi ikon karena menjadi bentang terpanjang (rel layang) kereta api itu di sini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif