News
Selasa, 30 Agustus 2016 - 08:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Mulai 13 September, Purwosari-Gendengan Satu Arah

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari ini Selasa (30/8/2016)

Solopos hari ini mengabarkan sistem satu arah Purwosari-Gendengan akan dimulai 13 September 2016.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo memastikan sistem satu arah (SSA) di Purwosari-Gendengan Jl. Slamet Riyadi diterapkan pada 13 September mendatang.

Advertisement

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedradjat mengatakan timnya sudah memastikan persiapan semua kelengkapan pelaksanaan SSA di Purwosari-Gendengan. Persiapan tersebut dilakukan sejak awal tahun sampai sekarang. ”Persiapan penerapan SSA di lapangan sudah final tinggal menunggu hari pelaksanaan. Kami sudah menyiapkan petugas untuk membantu menerapkan kebijakan itu di lapangan,” ujar Herman kepada wartawan di Balai Kota, Senin (29/8/2016).

Kabar sistem satu arah Purwosari-Gendengan menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini. Selain itu Solopos hari ini mengabarkan kontroversi tax amnesty, mahasiswa berprestasi dan wisata Banyuwangi. Berikut cuplikan kabar Solopos hari ini, Selasa (30/8/2016):

Advertisement

Kabar sistem satu arah Purwosari-Gendengan menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini. Selain itu Solopos hari ini mengabarkan kontroversi tax amnesty, mahasiswa berprestasi dan wisata Banyuwangi. Berikut cuplikan kabar Solopos hari ini, Selasa (30/8/2016):

KONTROVERSI TAX AMNESTY : Pemerintah Pastikan Sasar Wajib Pajak Kakap

Pemerintah menyatakan program pengampunan pajak tidak secara spesifi k menyasar wajib pajak (WP) kalangan bawah atau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tax amnesty hanya menyasar WP yang memiliki harta banyak dan tidak melapor, termasuk aset di luar negeri.

Advertisement

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

MAHASISWA BERPRESTASI : Pembuktian Semangat Baja Anak Pencari Rongsokan

Rasa percaya diri terpancar dari wajah Juli Purnomo saat ditemui Espos di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (29/8/2016). Dia adalah Mahasiswa Berprestasi Utama dari UNS pada 2015 yang akan diwisuda Sabtu (3/9/2016). Segudang prestasi ditorehkan mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian ini. Berasal dari Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas ini, Juli terlahir dari keluarga tidak mampu.

Advertisement

”Ayah dan ibu saya hanya lulusan SD [sekolah dasar]. Jujur saja, orang tua saya merasa terbebani ketika anaknya ini akan melanjutkan kuliah. Sebab untuk biaya hidup sehari-hari mereka sudah banting tulang,” tutur dia.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

WISATA BANYUWANGI : Dulu Santet, Kini Kabupaten Sejuta Festival

Advertisement

Kabupaten yang mendapat julukan Sunrise of Java ini kini menjadi salah satu kiblat pengelolaan pariwisata di Indonesia. ”Empat atau lima tahun lalu, Banyuwangi mungkin sama dengan kabupaten lain. Bedanya di sini terkenal santetnya.” Kalimat itu diucapkan Kholiqul Ridho, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi yang disambut gelak tawa puluhan jurnalis dan jajaran pegawai Pemkot Solo yang mengikuti diskusi Pengelolaan Calendar Event Pariwisata Sebagai Potensi City Branding di Banyuwangi, Kamis (25/8/2016) malam.

Ridho bergurau tentang Banyuwangi yang pernah identik dengan ilmu hitam. Namun itu dulu. Kabupaten yang berbatasan dengan Pulau Bali itu kini melesat sebagai salah satu destinasi idaman turis lokal dan mancanegara. Pada 2015, tingkat kunjungan turis asing ke objek wisata di Banyuwangi tercatat 46.000 orang, naik dari tahun sebelumnya 30.000 orang.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif