News
Kamis, 22 April 2021 - 07:45 WIB

Solopos Hari Ini: Krisis Hutan dan Kian Dekatnya Bencana

Tim Solopos  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Kamis (22/4/2021).

Solopos.com, SOLO-- Koran Solopos Hari Ini edisi Kamis (22/4/2021) mengulas tentang krisis hutan dan kian dekatnya bencana.

Indonesia baru saja mengalami anomali. Berada di garis khatulistiwa, tetapi Indonesia dilanda siklon tropis hampir dua kali. Itu adalah anomali karena siklon tropis umumnya melanda kawasan subtopis seperti Australia dan Jepang, bukan Indonesia.

Advertisement

Ini adalah bencana topan besar pertama yang terjadi di daratan Indonesia. Dampaknya luar biasa.Siklon tropis Seroja yang menghantam wilayah Nusa Tenggaran Timur (NTT) dan perairan sekitarnya pada 4 April lalu menyebabkan topan, banjir bandang, dan longsor di sejumlah kabupaten di sana.

Selengkapnya Baca Koran Solopos Digital.

Advertisement

Selengkapnya Baca Koran Solopos Digital.

Proyek Rel Layang Joglo, Warga Wajib Pinda Sebelum Juli

Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah menyebut tak memiliki kewenangan memberi kelonggaran waktu kepindahan bagi 523 warga terdampak pembangunan rel layang Joglo. Ratusan hunian milik warga itu sudah diukur dan akan dihitung nilai ganti ruginya oleh tim appraisal.

“Pelaksananya adalah tim dari Gubernur Jawa Tengah. Kami hanya meminta bantuan penanganan dampak sosial,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Teknis dan Pengadaan Tanah Rel Layang Joglo, Bayu Nur, kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).

Advertisement

Selengkapnya Baca Koran Solopos Digital.

20 Dokter RSDM Pisahkan Bayi Kembar Siam

RSUD dr. Moewardi (RSDM) Solo berhasil melakukan pemisahan bayi kembar siam laki-laki asal Karanganyar, Rabu (21/4/2021). Operasi bayi berinisial Ba dan Br tersebut berlangsung pukul 08.00 hingga 11.55 WIB. Setelah operasi dilakukan, kedua bayi masih menjalani perawatan di ruang intensive dalam pengawasan dokter spesialis anak konsultan intensive pediatric dan perawat khusus dilakukan selama 24 jam hingga kondisinya stabil dan siap dipindahkan ke ruang rawat inap biasa.

Direktur RSDM Solo, Cahyono Hadi, mengatakan bayi kembar siam tersebut berusia 14 bulan. Keduanya lahir di Karanganyar dalam kondisi kembar dempet dada sampai perut atau emphalopagus dengan masing-masing memiliki organ vital utuh.

Advertisement

“Bayi Ba dan Br mulai diperiksa dan dipantau oleh tim dokter RSDM sejak lahir. Setelah melakukan pemeriksaan berlanjut dan persiapan khusus, kami akhirnya menjadwalkan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Rabu ini,” kata dia, kepada wartawan, Rabu siang.

Cahyono menjelaskan tim operasi yang diketuai dr. Suwardi, Sp.B., Sp.BA, melibatkan 18 dokter spesialis, dua dokter umum, dan perawat. Dokter spesialis yang terlibat di antaranya yakni dokter spesialis anestesi, bedah plastik, bedah anak, bedah toraks kardiovaskular (btkv), ahli pediatri, dan konsultan intensive anak, serta spesialis anestesi konsultan intensive care (KIC). Selain tim operasi pemisahan bayi kembar siam ini, pihaknya juga melibatkan dokter psikiatri anak serta tim mediko legal RSDM.

Selengkapnya Baca Koran Solopos Digital.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif