News
Kamis, 14 Agustus 2014 - 12:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : KPU Bantah Saksi Prabowo hingga Baru 1 Wakil Rakyat Solo Kembalikan Mobdin

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Kamis, 14 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (14/8/2014), masih memberitakan seputar sidang sengketa PHPU di MK. Kali ini KPU yang menghadirkan saksisnya dalam sidang, membantah kesaksian dari pihak pemohon, Prabowo-Hatta.

Ketua KPU Dogiyai, Didimus Dogomo misalnya, bersaksi untuk menjawab kesaksian kubu Prabowo-Hatta, Vincent Dogomo, sehari sebelumnya soal pengusiran Bupati Dogiyai dari rapat rekapitulasi.

Advertisement

Selain berita sidang MK ini, Solopos hari ini memberitakan kabar lanjutan seputar Solo yang didaulat sebagai salah satu kota ternyaman. Ada pula kabar tentang fasilitas pejabat DPRD Solo hingga kisah musisi lokal.

Simak rangkuman berita Harian Umum Solopos edisi Kamis, 14 Agustus 2014, berikut;

SENGKETA HASIL PILPRES: KPU Bantah Saksi Prabowo

Advertisement

Saksi dari tim kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Bupati Dogiyai, Papua, mengintervensi pemilihan presiden (pilpres) di wilayah tersebut. Caranya dengan meminta pengalihan suara ke kubu calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Ketua KPU Dogiyai, Didimus Dogomo, bersaksi untuk menjawab kesaksian kubu Prabowo-Hatta, Vincent Dogomo, sehari sebelumnya soal pengusiran Bupati Dogiyai dari rapat rekapitulasi. Vincent yang menjadi koordinator saksi Prabowo-Hatta, Selasa (12/8), menyatakan pihaknya tertekan karena bupati saja diusir dari rapat rekapitulasi.

Membantah kesaksian Vincent, Didimus malah mengungkapkan adanya intervensi dari pemerintah daerah setempat. Dia menyatakan bupati memberi pengarahan politik kepada masyarakat dan mengancam tidak memberikan uang jika suara tidak dialihkan ke pasangan Prabowo-Hatta.

Advertisement

“Bupati bilang sendiri kepada masyarakat jika suara tidak dialihkan ke Prabowo maka tidak ada uang!” ujar Didimus dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (13/8).

Hal itu membuat masyarakat marah dan mengamuk. “Mereka tidak butuh uang,” ungkap Didimus. Bupati kemudian mening galkan tempat itu, bukan diusir. Ketua KPU Kabupaten Paniai, Hamnawifa, juga bersaksi di sidang itu. Dia mengakui tidak ada pemungutan suara pada 9 Juli di Kampung Awabutu, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua. ”Ditarik ke Distrik Paniai Timur, jadi masyarakat Awabutu melaksanakan di distrik,” kata Hamnawifa.

(Baca Juga: Saksi Ini Bantah Keterangan Novela Nawipa, KPUD Dogyai Ungkap Intervensi Bupati dengan Iming-iming Uang, Saksi Diancam Dibunuh, Tim Prabowo Hatta Minta Jaminan Keamanan dari Hakim, Berikut Penjelasan Saksi Ahli KPU Soal Sistem Noken, Saksi Prabowo Hatta Jujur Telah Lakukan Pelanggaran)

FASILITAS PEJABAT: Baru 1 Wakil Rakyat Solo Kembalikan Mobdin

Belum semua anggota DPRD Solo periode 2009-2014 mengembalikan fasilitas yang mereka dapatkan, seperti laptop dan mobil dinas (mobdin), kepada Sekretariat DPRD (Setwan). Menjelang pelantikan anggota DPRD Solo periode 2014-2019, Kamis (14/8), baru satu dari 12 fasilitas mobil dinas yang dikembalikan anggota lama DPRD.

Padahal mereka sudah diberi tenggat waktu mengembalikan seluruh fasilitas pada Rabu (13/8). Sekretariat DPRD bakal menahan uang pengabdian para wakil rakyat sebagai jaminan agar mereka mau mengembalikan aset milik DPRD tersebut.

Kondisi serupa terjadi di Wonogiri dan Sragen. Dari 12 fasilitas mobdin DPRD Wonogiri hingga Rabu, baru enam yang tercatat sudah dikembalikan.

(Baca Juga: Anggaran Mobdin Baru Rp1 Miliar, Pengadaan Mobdin Baru Disesuaikan dengan Kebutuhan, Masih Ada 4 Mobdin yang Belum ‘Ngandang’)

PRESTASI MUSISI LOKAL: Perjuangan Berdarah-Darah Berakhir Indah

Pujian bertebaran menyambut kemenangan perdana Woro Mustiko Siwi dan Dian Mita Kurnia Sari dalam ajang penghargaan bergengsi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2014, Juni lalu. Wartawan Solopos, Mahardini Nur Afifah, menceritakan perjuangan keduanya.

Senyum menghiasi raut wajah Woro Mustiko Siwi, 12, kala menyantap lahap segelas es campur di Restoran Omah Sinten, Solo, Jumat (8/8) siang. Masih mengenakan seragam batik dan rok putih panjang, pelajar yang baru duduk di bangku Kelas VII SMPN 5 Solo ini tampak puas selepas mengisi perutnya dengan minuman pantangan penyanyi itu.

Sesekali gadis berambut keriting itu merajuk manja kepada sang ibunda, Retno Musthi Sari, saat bercerita mengenai teman di sekolahnya.

KOTA TERNYAMAN: Masih Banyak PR Bagi Solo

Sejumlah warga menilai masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan agar Solo benar-benar layak menyandang status sebagai salah satu kota ternyaman di Indonesia.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jebres, Tri Sapto, mengatakan Pemkot masih perlu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk bisa mencapai predikat kota ternyaman. Pemkot misalnya, bisa menyediakan transportasi khusus untuk menuju sejumlah rumah sakit (RS) di Solo.

(Baca Juga: Ikatan Ahli Perencanaan Nilai Solo dan Jogja Kota Ternyaman, Setujukah Anda?)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif