News
Jumat, 20 November 2015 - 09:35 WIB

SOLOPOS HARI INI : KPK: Kasus Setya Novanto Paling Tepat Ditangani Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Jumat, 20 November 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar kasus pencatutan nama Jokowi hingga ikon kota Solo.

Solopos.com, SOLO – Heboh kasus Setya Novanto mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi topik utama Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (20/11/2015).

Advertisement

Kabar lain, rombongan 36 warga dari berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang sempat tertahan di Malaysia telah melanjutkan perjalanan ke Iran dan Irak.

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 20 November 2015;

Advertisement

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 20 November 2015;

KASUS SETYA NOVANTO: KPK: Paling Tepat Ditangani Polisi

Kepolisian bisa mengusut pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dengan petinggi PT Freeport Indonesia (FPI). Hal itu karena dari pertemuan tersebut mengemuka dugaan pencatutan nama Presiden hingga permintaan saham oleh Setya.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

IKON KOTA: Tugu Pamandengan, Tugu Titik Nol yang Terlupakan

Tugu Pamandengan di depan Balai Kota Solo termasuk bangunan cagar budaya (BCB). Tugu itu merupakan bangunan bersejarah yang mulai terlupakan. Simak laporan wartawan Solopos, Indah Septiyaning Wardhani, di Harian Umum Solopos edisi hari ini.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

MASALAH IMIGRASI: 35 Warga Jateng ke Iran, Bukan ke Suriah

Rombongan 36 warga dari berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang sempat tertahan di Malaysia telah melanjutkan perjalanan ke Iran dan Irak. “Mereka saat ini telah sampai di Iran untuk berziarah ke beberapa tempat di sana,” kata Ahmad Taufi k, kuasa hukum 36 warga ketika dihubungi Espos di Jakarta, Kamis (19/11) malam.

Advertisement

Menurut pengacara dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia Jakarta ini, terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media massa mengenai 36 warga yang berasal dari berbagai daerah di Jateng antara lain Semarang, Solo, Puwokerto, dan Wonosobo.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif