News
Kamis, 3 September 2020 - 06:42 WIB

Solopos Hari Ini: Klaster Manahan Merebak

Redaksi Solopos  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Kamis (3/9/2020) mengulas tentang klaster Covi-19 di Manahan, Kota Solo yang merebak.

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos edisi Kamis (3/9/2020) mengulas tentang klaster Covi-19 di Manahan, Kota Solo merebak setelah kasus meniggalkan seorang warga.

Muncul sebuah klaster baru penularan Covid-19 di Kota Solo, tepatnya di kawasan Manahan. Ada belasan kasus positif yang terkait klaster tersebut dan menjadi perbincangan masyarakat dua hari terakhir.

Advertisement

Sebelumnya seorang pria berumur 34 tahun asal Kelurahan Manahan, Laweyan meninggal dunia akibat tertular virus SARS CoV 2 pada Kamis (27/8) petang. Berikutnya pada Senin (30/8), Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatat 13 warga Kelurahan Manahan terkonfirmasi positif.

Seluruhnya merupakan hasil tracing pengembangan dari meninggalnya salah seorang warga di lingkungan itu.

Advertisement

Seluruhnya merupakan hasil tracing pengembangan dari meninggalnya salah seorang warga di lingkungan itu.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Bersiap Tancap Gas Akhir Pekan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten bersiap membuka jadwal pendaftaran paslon, 4-6 September 2020.

Advertisement

Paslon ini diusung PAN, PKB, PPP, dan Partai Nasdem yang memiliki 11 kursi di DPRD Klaten. Selanjutnya, paslon One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI). Paslon tersebut diusung Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra yang memiliki 13 kursi di DPRD Klaten.

Ketiga paslon itu telah mempersiapkan diri sekaligus menyiapkan strategi jitu menyambut Pilkada, 9 Desember 2020. Nantinya, warga Kabupaten bersinar yang berhak menentukan siapa paslon paling layak menjadi pemimpin di waktu mendatang. Total pemilih di Pilkada 2020 berkisar 1.023.435.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Advertisement

Menguak Kehidupan Gangster Solo: Inilah Preman Paling Ditakuti Selama 36 Tahun Terakhir!

Berkeliaran Saat Jam Belajar: Awas, Sanksi Menyemprot Disinfektan

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyebut bakal menambah sanksi bagi pelajar yang kedapatan berkeliaran di tempat umum saat jam belajar. Selain pendataan hingga pemanggilan guru dan orangtua ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mereka akan diminta menyemprot lingkungan dengan cairan desinfektan.

“Kami akan menyasar tempat-tempat ramai membawa mobil Gerakan Disiplin Siswa (GDS). Pelajar yang terjaring akan diangkut ke mobil lalu dibawa ke Kantor Satpol PP. Orangtua dan guru akan dipanggil,” kata dia, kepada wartawan, Rabu (2/8). Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan razia tersebut bakal digelar sewaktu-waktu, utamanya jam belajar.

Advertisement

Hukuman serupa juga diberikan kepada pelajar yang kedapatan tidak memakai masker. Kriteria pelajar adalah mereka yang berumur di bawah 18 tahun. “Hukuman untuk pelajar ini memang berbeda dengan yang usianya di atas 18 tahun, yang membersihkan sungai, ya. Daripada disuruh push up kan, mending biar merasakan bagaimana susahnya menyemprot desinfektan untuk pencegahan virus SARS CoV-2.” ungkap Rudy.

Selengkapnya Baca E-paper Solopos.

Anak Kembar Albino Di Wonogiri Viral, Banyak Yang Datang Ke Rumah Untuk Foto

Sasar Remaja Putri Cegah Stunting

Sebanyak sebanyak 1,38 persen atau 319 anak usia di bawah dua tahun di Kota Solo 2019 mengalami stunting atau tengkes. Kader kesehatan memantau pertumbuhan anak memaksimalkan Whatsapp Group selama pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Ida Angklaita, menjelaskan kasus stunting Kota Solo tergolong rendah 2019. Namun, upaya memintasi tengkes terus dilakukan melalui kader kesehatan dan lembaga pendidikan salama pandemi Covid-19.

“Stunting merupakan kegagalan tubuh yang lama. Tidak seketika. Salah satu upaya mencegah dengan memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan. Ibu tidak boleh anemia, jangan sampai kurang energi kronis sehingga kemungkinan melahirkan anak dengan berat badan normal,” kata dia kepada Espos di sela-sela Workshop Pencegahan Stunting dengan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif dan Makanan Pendamping (MP) ASI dalam rangka peringatan Pekan ASI Sedunia di Pendapi Gedhe, Balai Kota Solo, Senin (1/9).

Selengkapnya Baca E-paper Solopos.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif