News
Rabu, 3 Mei 2023 - 07:05 WIB

Solopos Hari Ini : Jangan Trabas Kampung

Wahyu Prakoso  /  R. Bambang Aris Sasangka  /  R Bony Eko Wicaksono  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Rabu (3/5/2023).

Solopos.com, SOLO–Ulasan tentang jalan alternatif yang lebih sempit harus menjadi perhatian para pengguna jalan yang terdampak penutupan ruas jalan raya Solo-Purwodadi mulai Rabu (3/5/2023) ini sampai Juli 2023 mendatang menjadi headline Harian Umum Solopos yang terbit hari ini, Rabu (3/5/2023).

Solopos hari ini memberitakan Dinas Perhubungan Kota Solo sudah menyiapkan jalur alternatif yaitu melewati Jl. Kerinci dan Jl. Bromo Raya untuk kemudian masuk ke Jl. Sumpah Pemuda. Sebaliknya, pengguna jalan dari Solo masuk ke Jl. Bromo Raya, lalu ke Jl. Kerinci untuk mencapai ruas jalan Solo-Purwodadi. Sementara dari arah Purwodadi pengendara dialihkan melewati Jl. Kerinci lalu Jl. Bromo Raya.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Espos, Selasa (2/5/2023) terdapat sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) yang bertugas di persimpangan Jl. Sumpah Pemuda dan Jl. Bromo Raya. Supeltas itu membantu mengatur lalu lintas sehingga pengguna jalan dari arah utara atau Purwodadi bisa menyeberang dengan aman.

Salah satu personel Supeltas, Tini, 50, menjelaskan kondisi Jl Sumpah Pemuda paling padat pukul 13.00 WIB dan pukul 14.00 WIB dari arah Jl Ring Road maupun arah simpang Joglo. Dia memprediksi jalur itu bakal tambah padat setelah Jl Solo Purwodadi ditutup total. “Biasanya banyak yang tanya jalan. Biasanya yang ditanyakan arah Sragen mana, arah Surabaya mana,” kata dia kepada Espos. Dia mengatakan jalan kampung tetap dibuka. Namun warga setempat melarang bus dan truk melintasi jalan kampung.

Advertisement

Salah satu personel Supeltas, Tini, 50, menjelaskan kondisi Jl Sumpah Pemuda paling padat pukul 13.00 WIB dan pukul 14.00 WIB dari arah Jl Ring Road maupun arah simpang Joglo. Dia memprediksi jalur itu bakal tambah padat setelah Jl Solo Purwodadi ditutup total. “Biasanya banyak yang tanya jalan. Biasanya yang ditanyakan arah Sragen mana, arah Surabaya mana,” kata dia kepada Espos. Dia mengatakan jalan kampung tetap dibuka. Namun warga setempat melarang bus dan truk melintasi jalan kampung.

Nasib Dosen Tak Sementereng Citranya

Momentum Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 1 dan 2 Mei ini membuka perhatian pada nasib para dosen. Meski profesi ini sejak lama punya citra bergengsi, namun nyatanya nasib dosen tak berbanding lurus dengan citra itu.

Advertisement

Pendapatan ini sangat tak mencukupi apabila dibandingkan dengan tuntutan kualifikasi dosen yang harus menempuh pendidikan S2 atau S3. Ada dosen yang bahkan harus berhenti dari pekerjaan rutin dan ketika kembali hanya mendapat kompensasi yang tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup mereka. “Periode awal karier dosen adalah masa-masa kritis. Dengan gaji Rp2 juta-Rp3 juta bergelar S2, dan telah bekerja kurang dari tiga tahun, di usia itu mereka sedang membangun rumah tangga, ada cicilan hunian, biaya sekolah anak yang tidak sedikit, dan hanya 9% partisipan survei yang mendapatkan gaji di atas angka tersebut,” ujar Kanti.

Genjot Kunjungan dengan Tambah Penerbangan

SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendapatkan target khusus dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Kota Bengawan.

Advertisement

“Kemarin aku juga dipesani sama Pak Sandi. Tapi aku lali targete piro [saya lupa targetnya berapa]. Di bawahnya Jogja dikit. Kita kan bukan ibu kota [provinsi],” kata dia ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (2/5/2023). Sebagai informasi, Sandiaga hadir dan terlibat dalam Solo Menari 2023 yang masuk program Kharisma Event Nusantara atau KEN 2023 akhir pekan lalu. Sandi memuji capaian pembangunan Kota Solo di bawah pimpinan Gibran dua tahun terakhir. Kota Solo bisa menjadi inspirasi daerah lainnya.

“Kemarin beliau berpesan agar lebih banyak mengundang wisatawan-wisatawan asing. Benar-benar jadi ibu kota, ibu kota tari. Kemarin liat ndhak saya dan Pak Sandi salaman dengan bule sing dhuwur banget [yang tinggi sekali]. Dia yang menyusun proposal untuk UNESCO Creative Cities Network [UCCN],” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif