News
Jumat, 18 Februari 2022 - 08:58 WIB

Solopos Hari Ini: Hotel Tingkatkan Kewaspadaan

Mariyana Ricky P.d  /  Afifa Enggar Wulandari  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (18/2/2022).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah hotel di Soloraya memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) seiring tingginya kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Harian Solopos edisi Jumat (18/2/2022) mengusung berita terkait langkah antisipasi hotel terhadap peningkatan kasus Covid-19.

Hotel Tingkatkan Kewaspadaan

SOLO-Indonesia dinilai belum mencapai puncak gelombang ketiga Covid-19 yang dipicu virus SARS CoV-2 varian Omicron. Tingginya kasus mulai berefek terhadap aktivitas ekonomi meski pemerintah tidak memberlakukan pembatasan secara ketat.

Advertisement

Sejumlah hotel di Soloraya memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) seiring tingginya kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Tingginya kasus di Indonesia berdampak pada banyaknya instansi dan lembaga yang membatalkan atau menunda kegiatan di hotel.

Pengurus Bidang Humas dan Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A. Sreshtho, mengakui hal itu. Sistho mengatakan okupansi penginapan hotel cukup rendah pada Februan ini. Tingginya kasus berdampak banyaknya kegiatan yang dibatalkan dan dimundurkan.

Advertisement

Pengurus Bidang Humas dan Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A. Sreshtho, mengakui hal itu. Sistho mengatakan okupansi penginapan hotel cukup rendah pada Februan ini. Tingginya kasus berdampak banyaknya kegiatan yang dibatalkan dan dimundurkan.

Baca Juga: PHRI Solo Kebut Vaksinasi Covid-19 Booster untuk Pekerja Hotel

Apalagi beberapa perkantoran mulai melakukan sistem work from home (WFH). “Banyak sekali pembatalan ini. Okupansi agak drop ini Februari ya. Kalau catatan kita ya sekitar 40% hingga 45%,” kata Sistho, Kamis (17/2/2022).

Advertisement

Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan berita terkait peringatan HUT ke-277 Kota Solo.

Memperingati Boyong Kedhaton dengan Sederhana

Sederhana. Kata itulah yang mewakili Kirab Boyong Kedhaton tahun ini. Kamis (17/2/2022), ritual yang menggambarkan perpindahan Keraton Kasunanan dan Kartasura menuju Solo itu tidak diikuti 500-an atau 700-an orang seperti biasa, melainkan hanya 100-an peserta.

Baca Juga: Terbatas, Kirab Boyong Kedhaton HUT ke-277 Kota Solo Tetap Penuh Makna

Advertisement

Narasi tentang perjalanan Kota Solo itu tetap digambarkan lewat kirab hingga opera kolosal, hanya dikemas jauh lebih sederhana. Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang kembali memuncak, kirab sederhana digelar dengan rute yang pendek, dari Benteng Vastenburg menuju Balai Kota Solo. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi Jumat (18/2/2022).

Di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan berita terkait rencana pemanfaatan Wisma UNS sebagai tempat isolasi terpusat.

Wisma UNS jadi Alternatif Isoter

SOLO—Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan hotel atau losmen yang akan dipilih untuk lokasi isolasi terpusat (isoter), salah satunya yang berbentuk seperti asrama atau setiap ruangan terpisah dengan yang lain.

Advertisement

“Ya, nanti sambi jalan. Ada beberapa alternatif. Wisma UNS [Universitas Sebelas Maret] Solo bisa, ada beberapa yang kami bidik, belum pasti,” kata dia, Rabu (16/2/2022).

Gibran berharap isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali kembali diaktifkan. Namun, harapan itu tak bisa karena AHD bakal digunakan untuk mengisolasi calon jamaah haji dan umrah.

Saat ini yang aktif hanyalah rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) AHD. “Prediksi lonjakannya cepat, ya, enggak apa-apa. Kami tunggu sampai puncaknya nanti,” imbuhnya.

Baca Juga: Pemkot Solo Siapkan Grha Wisata Niaga Jadi Lokasi Isoter Covid-19

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo siap memfungsikan Grha Wisata Niaga menjadi gedung isolasi terpusat mulai Kamis (17/2/2022). Padahal gedung di Jl. Slamet Riyadi itu sebelumnya batal dimanfaatkan karena dinilai kurang layak.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Solo Nico Agus Putranto, mengatakan salah satu alasan pengaktifan kembali Grha Wisata Niaga adalah belum siapnva rumah sakit lapangan (rumkitlap) Benteng Vastenburg. Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Solopos edisi Jumat (18/2/2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif