News
Sabtu, 30 Juli 2016 - 09:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Freddy Sebut Aparat "Main" Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 30 Juli 2016

Solopos hari ini memberitakan kisah lain eksekusi terpidana mati.

Solopos.com, SOLO – Mabes Polri diminta menindaklanjuti pengakuan terpidana mati Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati yang menyebut banyak aparat ”bermain” narkoba. Pengakuan Freddy itu dinilai jamak dalam pengusutan kasus narkoba.

Advertisement

Kabar ini menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 30 Juli 2016. Solopos hari ini juga menghadirkan kedatangan Cak Nun di Solo hingga inovasi Warga Dusun Kiping, Banaran, Sambungmacan, Sragen.

Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (30/7/2016);

Advertisement

Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (30/7/2016);

KERUKUNAN MASYARAKAT: Cak Nun Ajak Umat Bersatu

Muhammad Ainun Nadjib atau akrab disapa Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengajak seluruh umat bersatu tanpa melihat latar belakang. Hal itu diungkapkan Cak Nun dalam halalbihalal bertajuk Persatuan Masyarakat Surakarta di Benteng Vasternburg, Solo, Jumat (29/7) malam.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

HUKUMAN MATI: Freddy Sebut Aparat “Main” Narkoba

Mabes Polri diminta menindaklanjuti pengakuan terpidana mati Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati yang menyebut banyak aparat ”bermain” narkoba. Pengakuan Freddy itu dinilai jamak dalam pengusutan kasus narkoba.

Advertisement

Pengakuan Freddy itu disampaikan kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar pada 2014 lalu saat bertemu di Nusakambangan, Cilacap. Freddy yang menjadi terpidana mati dieksekusi bersama tiga terpidana lainnya, Jumat (29/7).

Kepada Haris, Freddy mengaku sebagai operator bandar narkoba. Freddy yang dipidana mati atas kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi mengaku harga per butir ekstasi dari pabrik di Tiongkok Rp5.000.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

INOVASI MASYARAKAT: Sayur Organik Berlimpah dari Arisan Bedah Kebun

Warga Dusun Kiping, Banaran, Sambungmacan, Sragen, punya inovasi unik yaitu arisan bedah kebun. Simak liputan wartawan Solopos, Moh. Khodiq Duhri, di Harian Umum Solopos edisi hari ini.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

EKSEKUSI MATI: Bersyukur Ditunda, Keluarga Merri Tetap Khawatir

Keluarga Merri Utami alias Cahyawati, 42, salah satu terpidana mati kasus narkoba bersyukur eksekusi mati oleh Kejaksaan Agung (Kejakgung) ditunda. Keluarga berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengampunan (grasi) kepada warga Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, itu.

”Keluarga sangat bersyukur dengan kabar ditundanya eksekusi mati dia [Merri]. Namun, keluarga tetap khawatir setelah eksekusi mati tahap selanjutnya masih akan dilakukan Kejakgung,” ujar Suryani saat ditemui Espos di rumahnya di Kampung Wirengan RT 001/RW 005, Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (29/7).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif