News
Rabu, 16 September 2020 - 07:27 WIB

Solopos Hari Ini: Covid-19 dan Bangsal Berkejaran

Redaksi Solopos  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koran Solopos Hari Ini edisi Rabu (16/9/2020) mengulas tentang Covid-19 dan bangsal rumah sakit saling berkejaran.

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos Hari Ini edisi Rabu (16/9/2020) mengulas tentang Covid-19 dan bangsal rumah sakit yang saling berkejaran.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi (RSDM) Solo menambah kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19. Jika sebelumnya hanya bisa menampung 108 pasien, dua ruang yang baru difungsikan bisa merawat hingga total 300an pasien. Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSDM Solo, Eko Haryati, mengatakan ruangan tersebut mulai difungsikan awal pekan ini.

Advertisement

“Sebelumnya kami hanya menggunakan ruang Melati I dan Anggrek I. Nah, kami sudah membuka ruang Mawar 2 dan 3 yang sebelumnya digunakan untuk bangsal VIP perawatan umum,” kata dia, kepada Espos, Selasa (15/9). Eko mengatakan dari 300an bed tersebut sudah terisi 80an atau sekitar 40 persen. Perluasan merupakan salah satu upaya antisipasi lonjakan pasien.

“Kami lakukan mengingat RSDM adalah rumah sakit rujukan tersier Covid-19 di Jawa Tengah,” ucap Eko. Seperti standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ruangan tersebut didesain khusus, memiliki pintu serta jalur khusus untuk pasien dan petugas yang terpisah dari pasien umum.

Advertisement

“Kami lakukan mengingat RSDM adalah rumah sakit rujukan tersier Covid-19 di Jawa Tengah,” ucap Eko. Seperti standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ruangan tersebut didesain khusus, memiliki pintu serta jalur khusus untuk pasien dan petugas yang terpisah dari pasien umum.

Dengan tambahan ruang tersebut, maka RSDM telah tiga kali memperluas kapasitas. Dari semula 51 tempat tidur, menjadi 108, kemudian 200an tempat tidur.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Advertisement

Balap Lari, Memori Masa Kecil di Jalanan

Jagat media sosial Kota Solo diramaikan video-video remaja beradu kekuatan berlari di Jl. Yosodipuro, Kota Barat Solo.

Dalam video itu, puluhan anak-anak saling beradu cepat menempuh garis finish sejauh 100 meter. Tanpa alas kaki dan tanpa garis finish yang jelas, sorak sorai para remaja itu menyeruak ke penjuru Kota Solo malam hari.
Beberapa edaran pertandingan balap lari menyebar.

Dari berjuluk si Gesit hingga Tukang Dor mereka menamai diri. Pada Minggu (13/9/2020) malam, balap lari perdana digelar. Namun, tak berlangsung lama kepolisian meminta para remaja untuk membubarkan diri.

Advertisement

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Balekambang Tutup hingga Desember

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menutup operasional harian Taman Balekambang sejak September hingga Desember mendatang. Penutupan dilakukan karena taman tersebut bakal direvitalisasi yang menyasar jalan bagian dalam taman dan lanskap.

Pengerjaan proyek itu sekurangnya memakan waktu tiga bulan. Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Solo, Weni Andrianto, mengatakan revitalisasi kawasan tersebut sempat batal lantaran Pandemi Covid-19.

Advertisement

Belakangan, pemerintah pusat mengizinkan pembangunan dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) cadangan. “Awalnya kami mendapatkan anggaran senilai Rp5,1 miliar. Kemudian, pandemi berlangsung yang membuat proses pengadaan dibatalkan. Lalu, muncul lagi Peraturan Presiden (Perpres) yang menyebut pembangunan bisa dilaksanakan menggunakan mekanisme DAK cadangan. Usulan disetujui hanya Rp1,8 miliar. Dipangkas,” kata dia, dihubungi Espos, Selasa (15/9) siang.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Kasus Covid-19 Dari Klaster Lokal Terus Melonjak, DKK Solo Siap Ubah Pustu Jadi Rumah Isolasi

Kucing Ditembak, Pencinta Hewan Lapor Polisi

Anggota Rumah Difabel berencana melaporkan terduga pelaku penembak kucing bernama Kiku di wilayah Karanganyar ke Polres Karanganyar pada Rabu (16/9/2020). Hal itu menyusul konsultasi hukum bersama advokat senior Ketua Peradi Solo, M. Badrus Zaman, di Laweyan, Solo, pada Selasa (15/9/2020).

Founder Rumah Difabel Meong, Ning Hening, saat dijumpai wartawan menegaskan saat ini Soloraya dalam tahap Darurat Penembakan Kucing. Ia mencatat delapan bulan terakhir ada delapan kasus penembakan kucing. Penembakan itu berakhir tiga kucing mati.

"Selama ini kami tidak bisa membela karena kucing liar. Penembakan terakhir kucing Kuki berpemilik. Ini menjadi edukasi bersama untuk memproses hukum," papar Ning.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif