News
Kamis, 15 Juni 2023 - 08:52 WIB

Solopos Hari Ini : Balekambang Harus Tetap Inklusif

Kurniawan  /  Magdalena Naviriana Putri  /  Gigih Windar Pratama  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Kamis (15/6/2023).

Solopos.com, SOLO—Ulasan tentang wacana pemberlakuan tarif masuk untuk Taman Balekambang Solo menjadi headline Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (15/6/2023). Hal itu mulai terungkap menjelang rampung proses revitalisasi taman warisan Adipati Mangkunegara VII itu akhir tahun ini.

Diberitakan Solopos hari ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Solo, Aryo Widyandoko, Rabu (14/6/2023), semula mengaku belum tahu apakah untuk masuk Taman Balekambang Solo tetap gratis atau berbayar.

Advertisement

Namun setelah didesak, akhirnya dia menyampaikan Disparbud Solo mengusulkan agar mulai berbayar. “Kami usulkan untuk berbayar. Kami belum tahu [nominal tarif masuk Taman Balekambang]. Masih di DPRD Solo,” ujar dia.

Disinggung apakah nominal tarif masuk Taman Balekambang akan terjangkau, Aryo berharap sama. Namun semua tergantung keputusan bersama. “Ya itu, ya mestinya terjangkau lah. Yang jelas saat ini masih di DPRD Solo. Kami sudah sampaikan ke DPRD Solo. Sampaikan saja dulu rencananya nanti mulai berbayar begitu saja,” tutur dia.

Sedangkan ditanya apa saja yang ada di Taman Balekambang Solo, menurut Aryo, relatif sama dengan sebelumnya. Seperti masih ada kolam, tempat kesenian, tempat makan, dan ikon-ikon lain. Hanya saja ada tambahan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana.

Advertisement

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, mengonfirmasi rencana penerapan tarif masuk Taman Balekambang bila sudah beroperasi nanti. Penerapan tarif itu menurut dia wajar mengingat besarnya anggaran yang digunakan untuk revitalisasi taman itu. “Iya nanti rencana berbayar, tidak gratis lagi,” ungkap Janjang.

Namun politikus PDIP itu meminta agar tarif yang diterapkan nanti tidak mahal, alias masih terjangkau masyarakat Solo.

Selengkapnya simak di Harian Umum edisi hari ini, Kamis (15/6/2023).

Kasus Hilangnya Barang Jemaah Masih Ditelusuri

Advertisement

GIGIH WINDAR PRATAMA

SOLO – Penelusuran masih dilakukan terkait laporan hilangnya barang dan uang milik sejumlah calon haji yang berangkat dari Embarkasi Solo. Manajemen Bandara Adi Soemarmo salah satunya, masih mencari informasi terkait masalah ini. Pihak bandara masih terus berkomunikasi dengan maskapai penerbangan dan Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Legal Compliance & Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I, Gerrie Razaq, saat ditemui Espos, mengatakan, masih belum bisa berkomentar banyak terkait hal tersebut. Ia menambahkan, ingin memastikan lokasi dan kronologi hilangnya barang calhaj.

“Sementara ini kami dari bandara belum bisa menjelaskan banyak karena masih kami bahas dengan maskapai dan embarkasi. Kami ingin memastikan lokasi hilangnya barang-barang tersebut apakah di Bandara Adi Soemarmo atau di Bandara Jeddah,” jelasnya, Rabu (14/6/2023).

Advertisement

Gerrie menambahkan, sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menjaga barang-barang milik calhaj. Ia menyebut, sudah menerapkan langkah antisipatif tersebut sejak awal keberangkatan.

“Karena kami sudah sangat maksimal untuk menjaga keamanan barang dari para jemaah calhaj, maka dari itu alat pemindai [scanner] kami letakkan di embarkasi supaya barang dari calhaj setelah siap langsung masuk bus dan tinggal dinaikkan pesawat. Jadi barang-barang tersebut enggak turun di bandara untuk mengantisipasi barang tersebut hilang atau tertinggal,” tambahnya.

Terpisah, Kasi Humas Embarkasi Donohudan, Gentur Rachma Indriadi, mengatakan sudah menerima laporan dari Kloter 52 terkait kehilangan sejumlah barang dan uang anggota kloter itu. Gentur menambahkan saat ini pihak embarkasi terus berkomunikasi dengan Garuda Indonesia selaku maskapai yang memberangkatkan calhaj.

Selengkapnya simak di Harian Umum edisi hari ini, Kamis (15/6/2023).

Advertisement

Merayakan Warisan Budaya Industri Rotan Trangsan

MAGDALENA NAVIRIANA PUTRI

Sejarah panjang industri kerajinan rotan rakyat di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, kembali dirayakan dengan gelaran Kirab Budaya Grebeg Penjalin ke-6, Rabu (14/6/2023). Dengan mengusung tema pewayangan, kirab dimeriahkan penampilan karakter pewayangan yang dirangkai dari anyaman rotan setinggi 2-4 meter.

Ketua Panitia Grebeg Penjalin ke-6, Slamet, saat ditemui wartawan seusai kegiatan tersebut menjelaskan tema pewayangan diangkat untuk memudahkan penilaian dewan juri terhadap penampilan para peserta kirab.

Karenanya selain adanya tokoh-tokoh pewayangan yang dibuat dari rotan yang dikirab, anak-anak desa setempat yang ikut kirab juga tampil membawakan karakter punakawan dengan kostum dan dandanan kreasi sendiri. Slamet menambahkan dalam rangkaian grebeg itu ada pula acara sepeda santai mengelilingi Desa Wisata Rotan Trangsan yang digelar pada Minggu (11/6/2023).

Selain itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya Grebeg Penjalin digelar untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat dalam menggunkan produk-produk lokal. Tak hanya itu, Grebeg tersebut juga bertujuan lebih memromosikan Desa Wisata Rotan Trangsan yang punya keistimewaan kreasi produk rotan untuk pasar lokal dan mancanegara.

Advertisement

Kepala Desa Trangsan, Mujiman, mengatakan Grebeg Penjalin mengambil tema Pesona Rotan Ikut Membangun Bangsa. Tema tersebut diangkat sebagai wujud syukur atas anugrah sumber daya manusia yang cerdas, kreatif, dan inovatif. Meski bahan baku rotan tak ada di Trangsan, namun warga justru punya kemampuan mengolah rotan menjadi produk unggulan.

Selengkapnya simak di Harian Umum edisi hari ini, Kamis (15/6/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif