Solo siap hadapi AC-FTA

Solo (Espos)--Sejumlah kalangan meminta pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera menerbitkan regulasi atau peraturan terkait proteksi produk-produk lokal Kota Solo guna antisipasi dampak buruk perdagangan bebas dengan China, Asean-China Free Trade Agreement (AC-FTA).

Pemkot Solo pun menyatakan tengah mengajukan Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Pasar Tradisional yang goalnya adalah melindungi produk lokal dan produsennya dari ancaman pasar bebas.

Jika perlu, dari Perda tersebut disusun Peraturan Walikota (Perwali) sehingga, melalui regulasi yang riil, eksistensi produk lokal bisa lebih terjaga. Hal ini disampaikan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), saat ditemui Espos di sela-sela rapat koordinasi menyikapi pelaksanaan AC-FTA, di Sekretariat Daerah (Setda) Kota Solo, Rabu (13/1).

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, sejumlah ketua asosiasi, seperti Ketua Asmindo, David R Wijaya, Ketua Kadin, Hardono, perwakilan Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Pengamat Hukum Perdagangan Internasional dari UNS, Emmy Latifah, serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

Jokowi pun menyampaikan terkait kekuatan batik Solo menghadapi AC-FTA. “Batik tidak masalah. Printing pun tetap bisa bertahan asal tidak masuk area China.”

Jokowi pun meminta agar pelaku industri Kota Solo tidak panik dengan diberlakukannya pasar bebas. Karena, sebelum AC-FTA ini pun pengusaha sudah sering bersaing. “Bahkan, pengusaha pastinya lebih tahu bagaimana bersaing dengan pasar Internasional daripada pemerintah. Saya nyatakan, Solo siap bertarung di AC-FTA. Dengan adanya back up regulasi, persaingan nantinya akan lebih sehat, dan produk lokal harus bisa mengambil peluang dari AC-FTA,” terang Jokowi.

Ketua Asmindo Soloraya, David pun menyampaikan, AC-FTA ini bisa dihadapi dengan proteksi. “Tidak hanya proteksi tarif, tetapi proteksi standar.”

haw

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif