News
Rabu, 21 Maret 2012 - 21:18 WIB

SOLO CENTER POINT: Ditarget Beroperasi September, Solo Center Point Usung Konsep Mixed Use

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TOPPING OFF SCP- Putra Direktur utama Solo Center Point (SCP), Danny Agung Nugroho (kedua kiri), memotong tumpeng disaksikan Komisaris SCP, Doddy Cahyadi (<i>tengah</i><i>), dan Direktur PT Duta Mitra Propertindo, Susanto (</i><i>kiri</i><i>), didampingi jajaran, saat penyelesaian akhir bagian atap (topping off) Solo Center Point (SCP) Jl Slamet Riyadi Solo, Rabu (21/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)</i>

TOPPING OFF SCP -- Putra Direktur utama Solo Center Point (SCP), Danny Agung Nugroho (kedua kiri), memotong tumpeng disaksikan Komisaris SCP, Doddy Cahyadi (tengah), dan Direktur PT Duta Mitra Propertindo, Susanto (kiri), didampingi jajaran, saat upacara penyelesaian akhir bagian atap (topping off) Solo Center Point (SCP) Jl Slamet Riyadi Solo, Rabu (21/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO — Pembangunan kompleks apartemen dan hotel Solo Center Point (SCP) menunjukkan kemajuan penting, di mana Rabu (21/3/2012) jelang tengah hari, manajemen properti tersebut melakukan seremoni topping off atau menutup lantai terakhir bangunan yakni lantai ke-20.
Advertisement

Manajemen memperkirakan SCP mulai beroperasi September. Direktur PT Duta Mitra Propertindo, pengembang SCP, Susanto, mengatakan selepas topping off pihaknya hanya perlu menyelesaikan finishing bangunan. “Kita butuh 6-7 bulan lagi untuk finishing. September diperkirakan sudah siap operasional,” ungkap Susanto.

SCP, lanjut Susanto, bakal dikembangkan menjadi kawasan mixed use. Kawasan tersebut memiliki kompleks apartemen, hotel, pusat belanja barang-barang IT hingga toko dan perkantoran. Untuk apartemen, SCP memiliki 60 unit yang siap dipasarkan. Sedangkan kondotel alias hotel disediakan 210 unit yang semuanya bakal dikelola oleh jaringan Aston sebagai hotel bintang 4. Jumlah apartemen yang ditawarkan tersebut diakui Susanto menyusut dibandingkan penawaran yang setahun lalu.

Didampingi arsitek SCP, Managing Directur PT Prada Tata Internasional (PTI) Architects Indonesia, Doddy A Tjahjadi, Susanto menjelaskan jumlah unit apartemen dan kondotel yang ditawarkan mengikuti perkembangan permintaan pasar. Selama ini, pihaknya melihat properti jenis kondotel lebih diminati pasar Solo daripada apartemen. General Manager PT Duta Mitra Propertindo, Andi Noviyandi, pun mengakui hal itu. “Kondotel sudah laku lebih dari 50%, sedangkan apartemen masih kurang dari 50%. Ini memunjukkan memang kondotel lebih banyak peminat. Mungkin karena properti ini memberi peluang bagi hasil yang menguntungkan bagi pembeli,” jelas Andi.

Advertisement

Lebih jauh, seusai dengan konsep mixed use tersebut, di kompleks SCP juga bakal ada 96 kios yang menjual produk-produk IT. Puluhan kios yang berada di lantai 2 dan 3 tersebut dipastikan akan menjadi pusat belanja komputer, notebook dan lain-lain. Susanto menjanjikan pusat belanja komputer yang diberi nama Computer Center Point (CCP) dijadwalkan beroperasi tidak lama lagi. “Yang pasti segera, sebelum operasional keseluruhan. Pastinya kapan menyusul,” kata Susanto.

Di luar apartemen, hotel dan pusat IT, di kompleks tersebut juga ada sekitar 150 unit toko yang selain menyediakan barang kebutuhan sehari-hari penghuni apartemen dan hotel juga memberikan layanan lain, seperti salon dan fasilitas spa. Perkantoran juga disediakan di lantai 1. Selain itu, masih ada satu lantai lagi yang semula bakal digunakan sebagai lokasi Superindo. Sayang keberadaan supermarket tersebut tidak sesuai dengan regulasi.

Menurut Doddy, sampai saat ini pihaknya belum memutuskan penggunaan satu lantai itu. “Sudah ada beberapa penawaran dari tenant yang masuk, tapi kami masih menjajaki. Kami juga belum mengerucut akan memilih konsep apa untuk satu lantai itu,” bebernya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif