News
Rabu, 20 Maret 2013 - 17:58 WIB

SOLAR SUBSIDI KOSONG: Sejumlah SPBU di Soloraya Kehabisan Stok Solar Subsidi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Soloraya mengalami kekosongan stok solar subsidi, Rabu (20/3/2013).

Dari informasi yang dihimpun, kekosongan solar subsidi disebabkan karena mulai ada pengetatan penyaluran solar subsidi. Di Sragen, SPBU yang sempat mengalami kekosongan stok solar di antaranya SPBU Sine, SPBU Toyogo, SPBU Mahbang, SPBU Pilangsari, SPBU Taraman, SPBU Jatisomo, SPBU Kalijambe, SPBU Tomboati dan SPBU Jirapan. Di Karanganyar, SPBU Sroyo, SPBU Bolon juga diinformasikan mengalami kekosongan.

Advertisement

Pengawas SPBU Jatisomo, Sambungmacan, Marno, menyampaikan kekosongan stok solar sudah terjadi sejak Rabu pagi. Hingga Rabu sore menjelang petang, pihaknya belum mendapat kiriman lagi dari Pertamina.

“Biasanya, SPBU kami dikirim 16 ton solar untuk dua hari. Tetapi, sekarang kiriman 16 ton itu dibatasi untuk tiga hari, kalau 8 ton untuk dua hari,” kata Marno, saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Dia menyampaikan pembatasan kuota ini berbarengan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat, mengingat saat ini banyak petani yang panen.

Advertisement

“Kalau mau, pelanggan saya alihkan ke solar nonsubsidi tapi adanya di Pilangsari. Di SPBU kami belum jual solar nonsubsidi.”

Senada disampaikan Pengawas SPBU Tomboati, Tanon, Tri Wiyatno. Dia juga menyampaikan stok solar kosong sejak Rabu pagi.
“Memang kosong sejak pagi. Sampai sore ini kami belum dapat kepastian dari pihak depot, kapan bisa dikirim. Padahal, kami punya delivery order (DO) di depot sekitar 24 ton,” kata Tri, saat dihubungi terpisah.

Dia mengatakan, solar terakhir dikirim dari depot pada Selasa (19/3/2013), sebanyak 16 ton. ”Ini sudah habis. Saya kurang tahu persis kenapa bisa sampai kosong. Tapi kami berharap DO kami bisa segera dikirim.”

Advertisement

Kebetulan, kata Tri, konsumsi solar di SPBU Tomboati yang berlokasi di jalur alternatif Salatiga-Sragen itu cukup tinggi. Biasanya, selain kendaraan diesel, SPBU tersebut banyak disambangi truk ekspedisi dari Jatim arah Jakarta.

”Dan kebetulan kami juga tidak punya solar nonsubsidi, adanya pertamina dex. Tapi pelanggan kami tidak mau pakai pertamina dex.”

Pengawas SPBU Sroyo, Jaten, Karanganyar, Santoso, menyampaikan ketersediaan solar pada Rabu sore sangat minim. ”Mungkin ini sampai maghrib saja sudah habis. Soalnya, banyak truk dan bus antar jemput dari Sragen yang lari ke SPBU kami. Katanya di Sragen banyak yang kosong.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif