News
Kamis, 21 Desember 2017 - 15:14 WIB

Soal Yerusalem, Donald Trump Ancam Putus Bantuan ke Negara Penentang AS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandangan Dome of the Rock dan kota kuno Yerusalem, 4 Desember 2017. (JIBI/Solopos/Reuters/Ronen Zvulun)

Donald Trump mengancam akan memutus bantuan bagi negara-negara penentang klaim AS atas Yerusalem.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam pemutusan bantuan keuangan kepada negara-negara yang mendukung resolusi PBB untuk menentang Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Advertisement

Pada awal bulan ini Trump menyatakan Yerusalem adalah Ibu Kota Israel, walau sejak awal sudah dikecam dunia internasional dan belakangan memicu aksi unjuk rasa di sejumlah tempat.

“Mereka mengambil jutaan dolar dan bahkan miliaran dolar dan mereka memberi suara yang menentang kita,” katanya kepada para wartawan di Gedung Putih sebagaimana dikutip Bbc.com, Kamis (21/12/2017).

Trump menyatakan akan membiarkan negara-negara tersebut bersuara menentang AS. Hal itu, ujarnya, akan membuat AS bisa menghemat banyak angarannya dan pihaknya tidak akan peduli.

Advertisement

Komentarnya itu disampaikan menjelang pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada hari ini, Kamis (21/11/2017), dalam sebuah resolusi yang menentang pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Rancangan resolusi itu tidak menyebut Amerika Serikat secara khusus, namun setiap keputusan tentang Yerusalem seharusnya dibatalkan.

Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley memperingatkan negara anggota PBB bahwa Presiden Trump memintanya untuk melaporkan siapa saja yang menentang dan melawan AS pada pemungutan suara pada Kamis waktu New York. Baca juga: Taktik Israel Jadikan Yahudi Mayoritas di Yerusalem.

Status Yerusalam merupakan isu utama dalam konflik Israel-Palestina. Israel menduduki kawasan timur kota itu yang sebelumnya dikuasai Yordania saat Perang Timur Tengah pada 1967. Negara Yahudi menganggap seluruh Yerusalem sebagai Ibu Kota yang tidak bisa dipisah-pisahkan.

Advertisement

Sementara itu, Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota negara masa depan. Berdasarkan Kesepakatan Oslo 1993, status akhir kota itu akan ditetapkan dalam tahap perundingan damai Israel-Palestina.

Sebanyak 193 anggota Majelis Umum PBB akan menggelar sidang khusus yang tidak biasa atas permintaan negara-negara Arab dan negara Muslim yang mengecam keputusan Presiden Trump. Indonesia merupakan salah satu dari sekian negara yang menentang keputusan sepihak Trump.

Advertisement
Kata Kunci : Donald Trump Yerusalem
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif