News
Jumat, 23 Maret 2012 - 16:03 WIB

SOAL UJIAN NASIONAL Lima Paket, Kesempatan Menyontek Lebih Kecil

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

Kamis (22/3/2012)  sekitar pukul 15.00 WIB, suasana SMA Muhammadiyah 1 Solo cukup lengang. Puluhan sepeda motor yang biasanya tertata rapi di depan sekolah, tak lagi terlihat. Hanya terdapat satu dua kendaraan bermotor yang masih berada di sekitar sekolah.

Advertisement

Di dekat pintu gerbang sekolah, dua orang siswa berseragam batik dan bawahan putih, terlihat asyik bercengkerama. “Tadi baru ikut jam tambahan Bahasa Inggris,” kata salah satu siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Solo itu, Nur Ismaya, 18.

Ia mengungkapkan sejak beberapa bulan lalu ia dan teman lainnya yang duduk di Kelas XII harus sering pulang paling akhir karena mengikuti jam tambahan di sekolah. “Selain jam tambahan pelajaran, kadang ada latihan mengerjakan soal-soal,” ujarnya.

Bahkan, siswa yang memilih program IPS ini juga masih mengikuti bimbingan belajar di sebuah lembaga. Semua itu ia lakukan dengan harapan nanti bisa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) yang akan digelar 16-19 April.

Advertisement

Meski sangat berharap bisa lulus UN, Nur bertekad tidak akan menghalalkan segala cara demi meraih tujuan itu. Kebiasaan menyontek yang kadang dilakukan beberapa siswa, tak pernah terlintas di pikirannya. “Menyontek kan tidak boleh. Lagian soal UN lima paket. Jadi kesempatan menyontek lebih kecil, bahkan mungkin tidak bisa,” jelasnya.

Siswa SMA Muhammadiyah 1 Solo lainnya, Febrian Fidyanto, justru mempersiapkan diri secara optimal menjelang pelaksanaan UN. “Belajar keras, ikut les dan tak lupa berdoa. Walau bagaimanapun segala sesuatu itu Allah yang mengatur, jadi harus banyak berdoa,” terangnya.

Sebenarnya, kata Febrian, pernah terlintas dalam pikirannya untuk menyontek saat UN. Namun ketika ia tahu soal UN ada lima paket dan dibagi secara acak, niat itu pun tak lagi ia pikirkan. “Susah kalau soalnya lima paket. Kita juga belum tahu nanti pengawas yang bertugas seperti apa pengawasannya,” katanya.

Advertisement

Ia pun tidak memasang target terlalu tinggi pada pelaksanaan UN besok. Bahkan ia mengaku deg-degan karena takut tidak lulus sekolah. “Kalau saya yang penting lulus. Nilainya sedikit tidak apa-apa. Toh nanti masuk perguruan tinggi juga harus tes lagi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif