Rudi Hartono / Restu Wahyuning Asih / Rudi Hartono | SOLOPOS.com
Solopos.com, SOLO–Keikutsertaan tim nasional (timnas) Israel dalam Piala Dunia U-20 Indonesia menimbulkan kontroversi.
Hingga kini, keputusan apakah Israel boleh bermain di Indonesia atau tidak pun belum menemukan kejelasannya.
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Ketua PSSI Erick Thohir melemparkan keputusan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Sejumlah pihak menolak keikutsertaan timnas Israel, tetapi Indonesia hingga kini belum memberi keputusan resmi.
Sejumlah pihak menolak keikutsertaan timnas Israel, tetapi Indonesia hingga kini belum memberi keputusan resmi.
Hal ini membuat Indonesia disindir oleh media Malaysia. Media bernama Semuanyabola.com menyebut Indonesia tak berani langsung memberikan pernyataan tegas mengenai penolakan terhadap Israel ini.
Media itu menyindir Indonesia harus bisa mencontoh keberanian Malaysia yang pernah menolak kehadiran Timnas Israel.
Kebijakan itu membuat Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mencabut hak tuan rumah Malaysia dan memberikannya kepada Inggris.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat itu dengan tegas menolak Israel datang ke negaranya. Ia mengatakan tak ingin mengubah sikap dan berani mengambil konsekuensi gagal jadi tuan rumah.
“Ketegasan Malaysia untuk tidak mengizinkan atlet Israel telah menyebabkan negara ini kehilangan hak tuan rumah bagi beberapa kompetisi olahraga,” tulis laporan Semuanyabola.com yang dikutip pada Kamis (23/3/2023).
Media itu berargumen Indonesia seharusnya bisa menolak kehadiran Israel dengan tegas, meski memang akan mendapat konsekuensi berat seperti pencabutan status tuan rumah.
Sebagai informasi, sejumlah kalangan menolak Israel menjadi peserta Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang.
Tokoh yang menolak seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.