News
Senin, 2 Januari 2017 - 15:40 WIB

Soal "Jokowi Undercover", Ini Tanggapan Ibunda Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ibunda Presden Jokowi Sudjiatmo Notomiharjo menyendok nasi tumpeng dalam acara syukuran menyambut Tahun Baru 2017 di kediamannya di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (2/1/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Ibunda Presiden Jokowi memberikan tanggapan mengenai buku Jokowi Undercover, menganggapnya fitnah.

Solopos.com, SOLO — Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo, menggelar acara syukuran menyambut Tahun Baru 2017 di kediamannya, Jl. Pleret Raya No. 9A, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (2/1/2017).

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Sudjiatmi sempat menanggapi pertanyaan wartawan seputar isu terkini mengenai buku Jokowi Undercover. Sudjiatmi menanggapi santai mengenai isi dari buku itu.

Dia mendoakan orang yang memfitnah keluarganya agar lekas sadar. “Semoga yang memfitnah siapa saja mendapat bimbingan dari Allah. Wong yang dituduhkan enggak ada buktinya. Keluarga saya enggak seperti itu,” kata Sudjiatmi.

Advertisement

Dia mendoakan orang yang memfitnah keluarganya agar lekas sadar. “Semoga yang memfitnah siapa saja mendapat bimbingan dari Allah. Wong yang dituduhkan enggak ada buktinya. Keluarga saya enggak seperti itu,” kata Sudjiatmi.

Paman Jokowi, Miyono, juga berkomentar soal penerbitan buku Jokowi Undervocer. “Kalau Jokowi ada indikasi yang dituduhkan itu, jelas tidak mungkin bisa jadi Wali Kota Solo dua kali, gubernur satu kali, dan sekarang jadi Predisen. Dalam screening, kalau ada masalah, [Jokowi] jelas gugur. Orang itu ada yang baik ada yang tidak suka. Yang tidak suka mungkin mau bikin masalah,” ujar Miyono.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, dalam buku Jokowi Undercover, penulis menyebut Jokowi dari keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI).  Penulis buku tersebut, Bambang Tri, saat ini sudah ditangkap polisi.

Advertisement

Setelah berbincang-bincang di ruang tamu, mereka lantas berkumpul di ruang makan. Mereka kemudian berdoa bersama dengan berdiri di belakang meja makan. Doa bersama dipimpin Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Ma’arif, Ustaz Agus Ma’arif.

Setelah berdoa bersama, Sudjiatmi mengambil piring dan sendok. Dia kemudian menyendok makanan di meja. Makanan berupa nasi tumpeng tersebut tidak dia makan sendiri, melainkan diberikan kepada kakaknya, Miyono.

Sudjiatmi juga mengambilkan makanan untuk anaknya, Idayati. Mereka kemudian berkumpul lagi di ruang tamu.

Advertisement

“Tadi kan kumpul-kumpul dengan kakak saya, adik saya, juga anak-anak. Cuma ngumpul. Bancakan kecil-kecilan untuk mendoakan anak-anak, Jokowi, dan negara semoga diberi kedamaian ketenteraman,” kata Sudjiatmi saat memberikan keterangan kepada para wartawan di ruang tamu kediamannya.

Acara syukuran saat momen Tahun Baru telah menjadi tradisi keluarga Presiden Jokowi sejak lama. Sudjiatmi menceritakan keluarganya sering merayakan malam pergantian tahun dengan beragam cara. Saat Jokowi dan saudaranya masih kecil, dia menyebut sering diadakan makan-makan, kumpul keluarga, hingga membeli trompet.

“Dulu makan-makan, kumpul-kumpul. Ya juga beli trompet. Kalau jalan ya yang dekat, ke Manahan. Makan sok-sok [kadang-kadang] gudangan, sok-sok nasi kuning. Enggak mesti,” lanjut Sudjiatmi yang mengaku tidak mengundang Jokowi dalam pertemuan kali ini karena memaklumi ada banyak tugas negara yang harus dia selesaikan.

Advertisement

Setelah menanggapi pertanyaan para awak media massa, Sudjiatmi mempersilakan para jurnalis ikut menikmati hidangan. Ada berbagai jenis makanan yang disajikan, antara lain nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya, jajanan pasar seperti pisang godok, kacang, tiwul, dan kue atau roti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif