News
Jumat, 25 November 2016 - 12:10 WIB

Soal Cuitan Pandu Wijaya, Komisaris Adhi Karya Minta Maaf ke Gus Mus

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fadjroel Rachman (Antara)

Komisaris Adhi Karya, Fadjroel Rachman, melalui akun media sosial meminta maaf karena salah seorang anak buahnya menghina KH Mustofa Bisri.

Solopos.com, JAKARTA – Akun Twitter Pandu Wijaya membuat heboh media sosial setelah melontarkan kata-kata kasar ke K.H. Mustofa Bisri atau yang biasa dikenal Gus Mus. Belakangan diketahui, yang bersangkutan adalah karyawan BUMN PT. Adhi Karya.

Advertisement

Pemilik akun twitter @panduwijaya_ itu menuliskan hal yang sangat tidak pantas diutarakan kepada kiai dan ulama besar asal Rembang, Gus Mus. “Dulu gk ada aspal gus di padang pasir, wahyu pertama tentang shalat jum’at juga saat Rasulullah hijrah ke madinah. Bid’ah n***mu!”, tulisnya.

Kata-kata kasar ini muncul setelah Gus Mus mengomentari wacana salat Jumat di jalan raya yang bakal dilaksanakan saat demonstari 2 Desember 2016.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin ini mengeluarkan pernyataannya lewat akun Twitter, @gusmugusmu, Rabu (23/11/2016) malam WIB.

Advertisement

“Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum’atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar,”cuit Gus Mus membuka pernyataannya yang ditulis sekitar pukul 16.00 WIB. “Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID’AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran,” tulis dia lagi.

Terkait hal ini, Komisaris Utama PT. Adhi Karya Fadjroel Rahman melalui akun media sosial meminta maaf karena salah seorang anak buahnya menghina KH Mustofa Bisri atau Gus Mus di Twitter. Bahkan, Fadjroel mengatakan Pandu Wijaya itu telah diberikan surat peringatan III atau SP3.

Fadjroel meminta maaf kepada Gus Mus atas nama pribadi dan juga sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya. Dia menilai ucapan anak buahnya menghina Gus Mus sangat tidak pantas.

Advertisement

“Atas nama pribadi dan @AdhiKaryaBUMN saya ucapkan MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA kepada @gusmusgusmu atas ucapan tak pantas karyawan kami-FR,” cuit Fadjroel lewat akun Twitter-nya @fadjroeL seperti dikutip Jumat (25/11/2016).

Soal permintaan maaf Fadjroel, Gus Mus sendiri mengaku tak ada yang perlu dimaafkan. “Tidak ada yang perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan ‘bahasa khusus’ di tempat umum. Maklum masih muda,” tulis Gus Mus di akun Twitternya @gusmusgusmu pagi ini.

Sebelumnya, kicauan Pandu Wijaya itu pun diprotes banyak netizen karena dinilai sangat kasar memaki seorang ulama. Tidak lama berselang PT Adhi Karya pun memberikan SP3 kepada Pandu Wijaya karena dinilai melakukan pelanggaran berat yang merugikan nama baik perusahaan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif