SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memastikan independensi moderator dan panelis Debat Capres. Menurutnya, independensi panelis penting agar para kandidat bisa menyampaikan gagasan dan rekam jejaknya dengan baik.
Menurutnya, moderator dan panelis seharusnya bisa mengeksplorasi seluruh gagasan terbaik dari para kandidat. Dengan demikian, ajang Debat Capres menjadi kontestasi gagasan yang meningkatkan kualitas demokrasi, katanya.
“Debat kandidat capres-cawapres yang akan dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menjadi momentum publik untuk mengetahui gagasan dan rekam jejak para kandidat yang bertarung,” ujarnya, Rabu (2/1/2018).
Hasto mengatakan sikap TKN itu sejalan dengan pidato Jokowi saat pengambilan nomor urut paslon di KPU beberapa waktu lalu. Dengan demikian, visi misi dan gagasan kandidat mengandung sebuah komitmen tentang arah masa depan bangsa.
Sejauh ini, KPU sudah memilih delapan orang panelis untuk menyusun pertanyaan saat debat publik pertama Pilpres 2019. Tujuh di antaranya sudah mengonfirmasi kesediaanya.
Mereka adalah guru besar hukum Internasional Hikmahanto Juwana, mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, dan ahli hukum tata negara Bivitri Susanti.
Selain itu juga ada nama Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo, mantan Ketua KPK Bambang Widjojanto, serta pakar hukum tata negara Margarito Khamis. Munculnya nama Bambang menimbulkan polemik lantaran dirinya pernah masuk dalam tim sukses Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta 2017 silam.
Debat publik capres-cawapres pertama dijadwalkan akan digelar pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.