Solopos.com, SOLO –SMAN 6 Solo, Kamis (5/9/2013) diserang puluhan remaja.
Beredar informasi penyerangan itu dilakukan oleh siswa SMAN 8 Solo. Ini sebagai akibat buntut kericuhan yang terjadi pada turnamen sepak bola Liga Pendidikan Indonesia (Lipio).
Wakasek Humas SMAN 8 Solo, Said Sumarmo, saat ditemui Solopos.com, Kamis, menerangkan pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak SMAN 6 sesaat setelah penyerangan itu terjadi.
Koordinasi itu dilakukan menyusul adanya informasi yang menyebutkan para pelaku adalah siswa-siswanya. Ia membantah siswa SMAN 8 terlibat dalam peristiwa di SMAN 6 itu.
“Para pelaku penyerangan belum tentu siswa kami, karena pihak SMAN 6 mengatakan mereka tidak berseragam. Sedangkan para siswa kami yang menjadi suporter saat itu mengenakan seragam olahraga training,” terang Said.
Sementara itu, Wakasek Humas SMAN 6 Solo, Sarwata, saat ditemui Solopos.com di sekolah setempat menceritakan, penyerangan Kamis terjadi dua kali.
Sekitar 20 menit sebelum sekolahan dilempari batu, katanya, sempat terjadi aksi intimidasi dari para remaja yang tidak dikenal. Mereka disebut Sarwata melempari pagar sekolahan. Pihak sekolah pun melaporkan kejadian itu.
“Setelah itu ada lagi kelompok remaja yang menyerang. Para remaja pada serangan kali kedua itu lebih berani. Mereka turun dari motor, masuk ke halaman sekolah dan melempari kaca. Setelah itu mereka kabur. Kejadiannya tak sampai dua menit,” urai Sarwata.