News
Senin, 14 Agustus 2023 - 12:42 WIB

SLB D & D1 YPAC Solo Gelar Lomba 17-an untuk Terapi Siswa Berkebutuhan Khusus

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SLB D dan SLB D1 YPAC Solo ikuti lomba untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 RI di halaman sekolah setempat, Senin (14/8/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Kegiatan lomba dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 kemerdekaan RI bisa menjadi salah satu cara terapi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). 

Seperti lomba makan kerupuk, pecah air, dan mewarnai yang diadakan oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Lomba itu diikuti sebanyak 150 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) D dan SLB D1 YPAC Kota Solo di halaman sekolah setempat, Senin (14/8/2023).

Advertisement

Kepala SLB D YPAC Solo, Jalaludin Khawarizmi, mengatakan semua siswa SLB D dan SLB D1 turut dilibatkan dan tidak membedakan meski memiliki kebutuhan khusus yang berbeda. 

Dia menyebut melalui kegiatan lomba semacam itu siswa bisa berinteraksi langsung dengan teman-teman atau guru. 

“Anak-anak itu kalau tidak bergabung dan berinteraksi dengan teman-temannya akan mengalami kemunduran, baik secara fisik atau emosi, itu yang kami takutkan,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (14/8/2023).

Advertisement

Dia menyebut selain sebagai salah satu cara memperingati hari kemerdekaan, lomba itu juga bertujuan terapi bagi siswa. Meski acara itu dikemas secara sederhana, namun tetap ada kemeriahan dengan adanya iringan musik dan acara bernyanyi bersama.

Melalui kegiatan itu pula pihaknya berusaha merangsang kepercayaan diri siswa agar nantinya mereka mau membaur dengan lingkungan rumah ketika sudah lulus. 

“Interaksi ini supaya lulus dari sini, anak-anak sudah siap ke masyarakat. Walaupun harapan itu masih belum bisa sepenuhnya direalisasikan,” kata dia.

Advertisement

Hal itu pula yang menjadi pekerjaan rumah, sebab menurut Jalal banyak siswa yang enggan pulang ke rumah masing-masing lantaran merasa lebih nyaman di sekolah. 

Menurut dia, tidak hanya pihaknya yang berkewajiban menyiapkan siswa dengan kebutuhan khusus agar bisa berbaur dalam lingkungan sosial, namun juga pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

“Kami juga ada divisi TIK yang memang gencar untuk mengenalkan disabilitas kepada masyarakat, salah satunya kita unggah di Tiktok,” kata dia. Jalal menyebut masyarakat memang belum teredukasi dan memiliki kesadaran terkait isu disabilitas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif