News
Selasa, 18 September 2012 - 10:21 WIB

SKANDAL FOTO TOPLESS: Investor Putus Hubungan dengan Daily Star

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kate Middleton

Kate Middleton

JAKARTA— Media Irlandia memuat foto toples Kate Middleton akhir pekan lalu. Akibatnya, seorang pebisnis Inggris yang menjadi investor media itu memutuskan hubungan.

Advertisement

Seperti dilansir laman skynews.com, Sir Richard Desmond yang menjadi investor di Daily Star tak sudi meneruskan kerja sama usaha dengan pihak media itu setelah menerbitkan foto telanjang dada Duchess of Cambridge.

Surat kabar itu merupakan usaha bersama antara Desmond’s Northern and Shell group. Atas publikasi foto topless Kate yang sedang berjemur di Prancis itu, pihak Istana St James marah, dan mengatakan motif dari koran itu adalah keserakahan.

“Saya sangat marah atas keputusan mempublikasi foto-foto itu dan segera saya mengambil langkah menutup bisnis kerja sama ini,”kata Desmond.

Advertisement

“Keputusan mempublikasi foto ini tak memiliki justifikasi, baik pada Northern maupun Shell,”tambahnya. Sementara editor Daily Star Sunday, Gareth Morgan mengatakan: “Kami merasa gelisah di kantor ini, ini bukan keputusan editor, dan juga bukan keputusan yang diambil berdasarkan moral.”

Publikasi foto topless Kate di harisn Daily Star bersamaan dengan perisiapan majalah Chi dari Italia yang mencetak 26 foto telanjang dada istri Pangeran William ini.

Majalah Chi dan majalah Closer edisi Prancis yang mengawali publikasi foto topless Kate, berada di bawah perusahaan penerbitan yang sama.

Advertisement

Di majalah Closer, foto Kate menjadi berita utama dengan judul” “The Queen is Naked!”

“Fakta bahwa ini adalah penguasa masa depan Inggris membikin artikel ini lebih menarik,”kata editor Alfonso Signori.

“Segala publikasi tak memiliki tujuan selain menimbulkan kemarahan pada Duke dan Duchess of Cambridge, yang menikmati kebersamaan mereka secara di rumah saudaranya,”ujar pihak Istana St James.

Majalah Chi dan Closer adalah media di bawah Mondadori Group, yang dimiliki mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif