News
Jumat, 10 Mei 2013 - 00:45 WIB

SISWI DITEMUKAN TERBAKAR : Sebelum ke LBH, Keluarga Korban Sempat Didatangi Kapolda

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaku pembunuhan dan pembakaran siswi SMK Sleman. (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Pelaku pembunuhan dan pembakaran siswi SMK Sleman. (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

SLEMAN—Keluarga almarhumah RPR, siswi SMK Sleman korban pembunuhan dan pembakaran mengaku sempat didatangi Kapolda DIY, Brigjen Haka Astana. Jenderal Polisi berbintang satu itu datang Senin malam. (6/5/2013), sebelum akhirnya keluarga mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) pada Selasa (7/5/2013).

Advertisement

“Pak Kapolda, Pak Haka [Brigjen Pol Haka Astana] langsung yang datang ke rumah,” ujar Rusmiyati, ibu korban RPR kepada Harian Jogja, Kamis (9/5/2013).

Rusmiyati menambahkan kedatangan Kapolda ke rumahnya selain berbela sungkawa juga meminta maaf atas keterlibatan anggotanya dalam hal ini Briptu HRD.

Ditanya soal isu adanya tekanan dari pihak kepolisian agar tidak mengadu ke LBH Rusmiyati enggan berkomentar lebih banyak. Ia mengadu ke LBH karena sesuai dengan keinginan keluarganya soal desakan penyelesaian kasus tersebut.

Advertisement

“Memang datangnya malam hari sebelum saya ke LBH, sudah larut malam. Sekitar jam sembilan malam,” ujarnya.

Rusmiyati menambahkan, Kapolda juga menyampaikan keinginannya untuk mengikuti kegiatan doa bersama pada peringatan 40 hari almarhum yang dilaksanakan pada 16 Mei mendatang. Besat harapan dia sebagai keluarga, Kapolda turut hadir dalam peringatan itu.

“Karena sudah menyampaikan demikian, kami berharap bisa datang,” kata dia. Saat di LBH Yogyakarta itu keluarga korban mempertanyakan lambannya penanganan kasus termasuk belum dilakukannya rekonstruksi.

Advertisement

Terpisah Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Heru Muslimin menegaskan hingga saat ini belum dijadwalkan waktu rekonstruksi. Pasalnya hingga saat ini berkas belum terselesaikan dan masih dalam tahap satu. Berkas para tersangka sebenarnya sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Sleman, namun masih perlu dilakukan pembenahan.

“Masih kita lengkapi berkasnya dan menyusun jadwal rekonstruksi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif