News
Jumat, 10 November 2023 - 16:25 WIB

Siswa SMKN 2 Solo Protes Pendanaan untuk Konser, Sekolah: Hanya Miskomunikasi

Maymunah Nasution  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi protes siswa SMKN 2 Solo saat upacara peringatan Hari Pahlawan, Jumat (10/11/2023). (Istimewa/SMKN 2 Solo)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah siswa SMKN 2 Solo menggelar aksi dan orasi tentang perizinan dan pendanaan acara konser tahunan sekolah yang dipersulit. Hal itu imbas dari terbatasnya anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Aksi para siswa dilakukan seusai upacara bendera Hari Pahlawan di halaman SMKN 2 Solo, Jumat (10/11/2023).

Advertisement

Koordinator aksi siswa SMKN 2 Solo, Matthew Sean, menjelaskan bahwa pihaknya merasa sekolah mempersulit izin dan pendanaan untuk konser tahunan bernama Geisha.

“Konser Geisha biasa dilakukan pada Desember, kalau di tahun ini kami merasa dipersulit untuk izin dan pendanaan, kalau bicara dana, kami merasa `kan sekolah lain sama-sama mendapatkan dana, kok kami tidak bisa mengadakan acara?” papar Sean saat diwawancara wartawan di area SMKN 2 Solo, Jumat (10/11/2023).

Kepala SMKN 2 Solo, Sugiyarso, menjelaskan semua kegiatan sekolah memang harus dikomunikasikan dengan Dinas Pendidikan Jateng terlebih dahulu. Berikutnya menurut dia jika kegiatan tidak sesuai dengan program sekolah maka tidak akan diizinkan.

Advertisement

Sugiyarso menjelaskan bahwa aksi anak-anak tersebut merupakan bagian dari protes siswa karena sekolah dirasa membatasi kegiatan ekspresi mereka. Namun, pihaknya menegaskan sekolah tidak membatasi ekspresi dan kreativitas murid-murid.

“Sebenarnya hanya miskomunikasi, kami sudah menjelaskan kepada mereka jika kegiatan yang dilakukan di luar sekolah masih terbatas karena kebijakan kami tidak akan membebani orang tua dan wali murid untuk kegiatan di luar sekolah, sehingga dananya hanya dari BOS dan BOP, dan itu memang tidak banyak, tentunya karena terbatas kami prioritaskan yang memang bermanfaat untuk semuanya,” ujar Sugiyarso saat diwawancara wartawan, Jumat (10/11/2023).

Sugiyarso menjelaskan potensi pungli bisa dirasakan oleh orang tua jika sekolah mengadakan kegiatan di luar area sekolah dengan sistem tiket dan bersponsor. Hal ini yang menyebabkan pihak sekolah juga tidak memperbolehkan siswa mencari sponsor untuk kegiatan mereka.

Advertisement

Dia juga khawatir siswa terjerat sponsor tidak jelas yang akhirnya menipu mereka dengan berbagai skema, termasuk pinjaman online (pinjol).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif