News
Jumat, 21 September 2012 - 20:33 WIB

Sistem Ekonomi Islam Lebih Condong pada Pemberdayaan Sektor Riil

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan topi militer disebuah industri rumahan di Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. UMKM menjadi salah satu penopang sektor riil yang sangat penting. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan topi militer disebuah industri rumahan di Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. UMKM menjadi salah satu penopang sektor riil yang sangat penting. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

LEBAK – Pengamat ekonomi dari International Islamic University Of Malaysia Muhamad Abduh mengatakan, sistem ekonomi Islam lebih condong pada pemberdayaan sektor riil.
Advertisement

“Pemerintah Indonesia harus menumbuhkan sektor riil di masyarakat sebagai konsep ekonomi dan keuangan islam, seperti usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun industri rumahan yang bergerak di bidang makanan, kerajinan serta jasa,” kata dosen ekonomi International Islamic University Of Malaysia, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan Abduh saat menjadi pembicara dalam seminar Globalization and Its Challenges in Islamic Financial di Kampus Latansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jawa Barat. Dengan sektor riil itu, bisa tahan banting terhadap krisis keuangan global, sehingga ke depan Indonesia tidak akan mengalami krisis keuangan jika diterapkan sektor tersebut.

Pengalaman krisis keuangan yang melanda Indonesia 1997-1998 akibat spekulan yang melakukan jual-beli yang bermain di pasar mata uang Internasional. Awalnya, Thailand Bank dan Kuala Lumpur, mengalami hal yang sama, namun kebijakan Mahathir Mohammad mematok dolar terhadap ringgit, akhirnya Malaysia bisa keluar dari krisis tersebut.

Advertisement

Namun, kebijakan pemerintah dengan menjual nilai rupiah ke pasaran, sehingga mengakibatkan nilai rupiah lemah terhadap dolar, bahkan mencapai level dua puluh ribu rupiah per dollar. Akibatnya, kata dia, banyak pengusaha ekspor-impor dalam negeri hancur akibat jatuhnya nilai rupiah itu. “Pada masa krisis tersebut, sektor ekonomi riil terbukti mampu bertahan, jadi ke depat harus dijadikan alternif dalam pengembangan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.

Hendri Tanjung, dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor, pembicara lain dalam seminar tersebut mengatakan, pemerintah harus membangun ekonomi berkonsep Islam sebagai alternatif untuk mengatasipasi krisis keuangan, di antaranya berdirinya bank syariah.

Selama ini, kata dia, perkembangan bank syariah sudah tumbuh di masyarakat, namun masyarakat masih banyak yang belum mengetahui manfaat bank syariah.

Advertisement

Padahal, kata dia, bank syariah bisa tahan krisis keuangan dengan konsep ekonomi Islam.

“Kami berharap pengelola pendidikan perguruan tinggi agar membuka jurusan ekonomi syariah agar masyarakat bisa pahan terhadap ekonomi syariah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif