SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Branch Manager Sharp Area , Sandy Norland, mengatakan tahun ini pihaknya bakal gencar melakukan penetrasi pasar di Solo dan sekitarnya. Sandy memproyeksi pasar Solo bisa mengungguli Jogjakarta tidak lama lagi.
“Solo itu potensial. Dari struktur masyarakatnya lebih banyak pedagang. Beda dengan Jogja yang didominasi mahasiswa,” jelas Sandy, saat ditemui wartawan, di sela-sela acara buka puasa bersama dengan anak-anak UPTD Panti Asuhan Pamardi Yoga, Solo, Senin (22/8/2011) malam.
Dia merinci, beberapa tahun lalu pasar Solo hanya memberi kontribusi 30%. Jauh di bawah Jogjakarta yang kala itu berkontribusi 70%. Namun, seiring kian banyaknya promosi di Soloraya, penjualan produk Sharp di kawasan ini lambat laun terkerek. Menurut Sandy, pasar Solo masih terbuka lebar. Kabupaten sekitar Solo, seperti Wonogiri, Sukoharjo, dan Karanganyar menjadi titik potensi yang layak digarap serius.
Sementara itu, dari sisi produk, dia mengatakan produk audio video masih mendominasi. Tetapi, belakangan mulai terjadi pergeseran dari tren memakai televisi menjadi LCD. Market sizetelevisi, terang dia, kini telah mencapai 100%, sehingga dinilai tidak lagi bisa berkembang.
Sedangkan market size LCD baru menyentuh angka 30%. Artinya, tandas Sandy, pasar LCD masih terbuka lebar. LCD Sharp sendiri menyasar segmen menengah ke atas, dengan kisaran harga paling laris Rp 1,4 juta-Rp 3 juta.
Di sisi lain, kegiatan buka puasa bersama kemarin, dihelat sebagai bagian dari kepedulian Sharp kepada masyarakat. Promotion Officer Sharp Area Jogjakarta, Alexander Roeska menyebut ke depan pihaknya bakal lebih sering mengadakan agenda CSR maupun promosi di Solo.
Menurut dia, Solo dengan tujuh kota/kabupaten sangat potensial dalam hal penyerapan pasar. Dia pun yakin, Solo tak lama lagi akan mengungguli Jogja dalam hal penjualan. Kegiatan promosi, termasuk CSR, kata dia, efektif mendongkrak market share sampai 5% lebih tinggi dibanding kondisi existing.
(tsa)
