News
Rabu, 18 November 2020 - 08:17 WIB

Seusai Habisi ABG Berseragam Pramuka di Hotel Semarang, Pelaku Sempat Bawa Kabur Perempuan Lain

Imam Yuda Saputra  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tahanan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, UNGARAN – Pelaku pembunuhan gadis remaja atau ABG berseragam pramuka di Hotel Frieda, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ternyata hampir melakukan aksi kejahatan serupa.

Dalam pelariannya, pelaku berinisial D, 19, sempat membawa kabur perempuan lain berinisial N, secara paksa. N, bahkan diancam akan dibunuh jika menolak ajakan pelaku selama dalam pelarian ke Surabaya.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Onkoseno G. Sukahar, kepada wartawan di kantornya, Selasa (17/11/2020).

65 Anggota Staf WHO Terpapar Virus Corona

Advertisement

65 Anggota Staf WHO Terpapar Virus Corona

“Jadi saat pelarian ke Surabaya, pelaku itu mengajak perempuan berinisal N. Perempuan ini menuruti ajakan pelaku karena diancam akan dibunuh,” terang Onkoseno.

Menurut Onkoseno, selama di perjalanan N mengalami berbagai penyiksaan. Tak hanya itu, uang milik N juga dikuras habis oleh pelaku.

Advertisement

Sempat Berkelit

D tertangkap di Surabaya, Senin (16/11/2020) malam. Ia ditangkap setelah menghabisi nyawa DF, 17, asal Demak yang mayatnya ditemukan di Hotel Frieda, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (15/11/2020).

Saat ditemukan, DF masih mengenakan seragam pramuka dengan sejumlah luka di bagian kepala. Selain itu, sepeda motor dan telepon seluler milik korban juga raib.

Mengintip Karakter Perempuan Berdasarkan Warna Lipstik Favoritnya, Anda Yang Mana?

Advertisement

Barang berharga yang hilang itu pun menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengungkap identitas pelaku pembunuhan di hotel di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang itu.

“Jadi pelaku dan korban ini sudah saling kenal karena rumahnya berdekatan. Seusai membunuh korban, pelaku menjual motor dan handphone milik korban. Dari para pembeli itu pulalah kami akhirnya mengetahui identitas pelaku,” ujar Kasatreskrim.

Onkoseno menambah saat ditemukan di Surabaya, pelaku sempat berkelit. Namun, N yang saat itu mendengar kasus pembunuhan itu tiba-tiba mengaku jika dirinya diancam akan dibunuh oleh D.

Advertisement

“N ketakutan sehingga mengaku jika dirinya diancam akan dibunuh. Dari situ, kami yakin jika D adalah pelaku pembunuhan DF,” terang Kasatreskrim Polres Semarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif