SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang masuk ke Bank Indonesia. (Ilustrasi/Solopos Dok)
Solopos.com, SOLO – Realisasi arus masuk (inflow) uang kartal pasca-Lebaran ke Bank Indonesia Solo sampai dengan Jumat (5/5/2023) telah mencapai Rp2,12 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan jumlah inflow ini setara dengan 51,4% dari penarikan uang kartal dari BI Solo sebelum Lebaran (Rp4,12 triliun) atau 35,0% dari total penarikan uang kartal dan TUKAB (Rp6,05 triliun). Nugroho dalam rilis yang diterima Solopos.com pada Jumat malam juga menyebut tekanan inflasi pada April 2023 sudah sesuai perkiraan BI Solo yakni tetap terkendali meski terdapat siklus tekanan inflasi pada periode puasa dan Lebaran.
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dicanangkan sejak paruh kedua tahun lalu dinilai dia mampu menumbuhkan kesadaran untuk melakukan pengendalian risiko inflasi. Dengan begitu, pemerintah dinilai lebih siap menghadapi siklus tekanan inflasi tersebut. Gerakan yang dilakukan selama ini meliputi operasi pasar dan pasar murah, gerakan tanam maupun pengaturan pola tanam, pemberian subsidi angkutan komoditas pangan, penguatan kerja sama antardaerah untuk menjamin ketersediaan pasokan, dan bantuan sarana produksi pertanian.
Sementara itu, inflasi Kota Solo pada April 2023 tercatat sebesar 0,27% (mtm) atau menurun signifikan dibanding 2022 yang mencapai 1,47% (mtm). Kondisi ini berdampak menurunkan level inflasi tahunan (yoy) Kota Solo menjadi 5,11% dari bulan sebelumnya 6,37%.
“Sementara secara tahun berjalan (ytd) atau kumulatif sampai dengan April 2023 sebesar 1,31% menurun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,16%,” kata Nugroho. Adapun inflasi pasca-Lebaran tetap terkendali sehingga akan lebih rendah dari inflasi tahun lalu (Mei: 0,71% dan Juni: 0,89%).
Hilangnya dampak kenaikan BBM (September 2022) pada inflasi tahunan (yoy) akan semakin menurunkan level inflasi Kota Solo pada tahun ini. “Sehingga kami proyeksikan inflasi untuk keseluruhan tahun 2023 akan kembali ke dalam rentang target 3+1%,” jelas Nugroho.