News
Senin, 20 Januari 2020 - 18:53 WIB

Setelah Insiden Natuna, Prabowo Ingin Pengadaan Alutsista Lagi

Denis Riantiza Meilanova  /  Bisnis  /  Adib M Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat F16 C milik skadron udara 16 wing udara 7 Lanud Roesmin Nurjadin - Pekanbaru, mendarat di Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/1/2020). (Antara-M Risyal Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin melakukan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia. Hal itu menjadi salah satu upaya Prabowo untuk mencegah pelanggaran wilayah RI termasuk di perairan Natuna Utara.

"Meningkatkan pertahanan perlu modernisasi alutsista kita, memperbaiki yang sudah kita punya supaya kita punya kemampuan untuk menegakkan kedaulatan kita," ujar Prabowo seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (20/1/2020).

Advertisement

Komisi I DPR pada Senin menggelar rapat kerja tertutup bersama Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Bakamla untuk membahas isu pelanggaran ZEE Indonesia di perairan Natuna.

Menurut Prabowo, dalam rapat tersebut pemerintah dan DPR sepakat bahwa persoalan kedaulatan tidak bisa ditawar dan memerlukan upaya khusus untuk menegakkannya. "Kedaulatan dan kemerdekaan itu harus dipertahankan dan pertahanan, itu butuh investasi," kata Prabowo.

Insiden pelanggaran wilayah RI, kata Prabowo, harus menjadi perhatian seluruh elemen bangsa. Apalagi pelanggaran wilayah tidak hanya dilakukan oleh satu negara.

Advertisement

Dia menyebut beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran di wilayah RI. Namun dia enggan menyebutkan negara mana saja yang melakukan pelanggaran.

Dia menambahkan bahwa Komisi I DPR mendukung upaya-upaya pemerintah untuk memperkuat pertahanan TNI. "Komisi I memahami dan mendukung pemerintah dan mendukung peningkatan pertahanan TNI," katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif