News
Jumat, 23 Maret 2012 - 06:45 WIB

SERUAN MOGOK HAKIM DAERAH: Hakim Agung Gayus Lumbun Minta Bersabar

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JIBI/SOLOPOS/Detikcom

Advertisement

JAKARTA — Hakim daerah menyerukan aski mogok sidang, karena sudah 4 tahun gaji hakim tidak naik dan 11 tahun tunjangan tidak meningkat. Terkait dengan itu, Hakim Agung Gayus Lumbuun meminta para hakim bersabar karena Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) dan Mahkamah Agung (MA) sedang melakukan lobi kenaikan kesejahteraan hakim dengan cara yang elegan.

“Kita berharap para hakim mau sabar dan menahan diri (untuk tidak demo/mogok bersidang) sambil menunggu prosesnya. Kita menyadari nasib kesejahteraan hakim yang selama 4 tahun tidak naik gaji, tidak seperti PNS lain,” kata Gayus saat dihubungi, Kamis (22/3/2012) malam.

Lebih lanjut Gayus menjelaskan bahwa keluhan para hakim sudah disampaikan kepada Komisi III DPR dan mereka sudah memproses itu antara pemerintah, DPR dan MA. “Itu yang saya ikuti itu di Komisi III,” ucap Gayus.

Advertisement

Menurut Gayus, semua hakim di Indonesia mempunyai hak untuk mengeluarkan dan memperjuangkan haknya. Hakim di seluruh Indonesia juga mempunyai martabat dan integritas tinggi. “Tetapi, hendaknya tidak dengan cara-cara mogok dan sebagainya dan seharusnya hakim menaati dan menjaga hakim yang martabat dan berintegritas tinggi,” tegas Gayus

Menurut Gayus, bukan hanya hakim di pengadilan negeri Aceh yang menyampaikan keluhananya, tetapi hampir seluruh hakim yang ada di Indonesia yang menyamapaikan keluhan tersebut.

“Yang jelas kita sudah menyampaikan keluhan-keluhan hakim daerah tidak hanya hakim di PN Aceh, tetapi hakim daerah lainnya, seperti Sumsel, NTT,” ungkap Gayus menyudahi pembicaraaan.

Advertisement

Seperti diketahui, seruan aksi mogok sidang ini dilontarkan oleh hakim Pengadilan Negeri (PN) Aceh Tamiang, Sunoto. “Benar kami akan melakukan mogok sidang. Jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak kunjung memperhatikan gaji pokok hakim yang lebih rendah dari gaji pokok PNS, kami siap menggalang kekuatan untuk mogok sidang,” kata Sunoto.

“Kami setiap hari dipanggil Yang Mulia. Tapi kesejahteraan jauh di bawah PNS,” ungkap Sunoto menandaskan. JIBI/SOLOPOS/Detikcom

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif